Dedikasinya terhadap dua disiplin ini menunjukkan kecintaannya yang mendalam terhadap seni dan keilmuan.
BACA JUGA:
- Update Harga Pangan Hari Ini 19 Mei 2024: Bawang Merah, Beras Premium, hingga Ikan Turun
- Viral! Seorang Anak Robohkan Rumah Ibunya di Malang Pakai Alat Berat
Dilansir dari laman Dinas Kebudayaan Jakarta, Salim Said merantau ke Solo, Jawa Tengah, pada usia 15 tahun, sebelum akhirnya menetap dan memulai karier di Jakarta.
Pada tahun 1960-an, tulisannya mulai menghiasi lembaran kebudayaan berbagai majalah, seperti Mimbar Indonesia, Horison, dan Budaja Djaya.
Sembari bekerja sebagai wartawan majalah Tempo, Salim Said melanjutkan pendidikan tinggi dengan berkuliah di Jurusan Sosiologi Universitas Indonesia (UI) hingga 1979.
Dia kemudian melanjutkan studi program doktor di Ohio State University, Columbus, Amerika Serikat, di bidang ilmu politik.
Disertasinya yang cukup dikenal menyoroti peran politik Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) pada masa revolusi 1945-1949.
Dilansir dari laman Dinas Kebudayaan Jakarta, kontribusinya dalam dunia jurnalistik dan akademik telah memberikan wawasan yang berharga mengenai sejarah dan dinamika politik Indonesia.
Salim Said adalah contoh nyata seorang intelektual yang tidak hanya mengabdi melalui tulisannya, tetapi juga melalui dedikasinya dalam pendidikan.
Kariernya yang gemilang mencerminkan komitmen tinggi terhadap pengembangan pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang isu-isu kebangsaan.
BACA JUGA:
- Kedekatan Prabowo dan AM Hendropriyo Sebut, AM Hendropriyono Sekali Komandan Tetap Komandan
- Mengenal Jenderal TNI (HOR) (Purn) Prof. Dr. AM Hendropriyono, ST, SH, MH Pendiri dan Pembuat Logo BIN
Penulisan disertasi pada tahun 1985 mengantarkan Salim Said menjadi pengamat politik militer Indonesia.
Keterlibatan Salim Said dalam dunia perfilman
Setelah kembali dari Amerika, Salim Said aktif kembali dalam bidang seni, terutama film. Pada tahun 1989, dia terpilih sebagai Ketua Dewan Kesenian Jakarta (DKJ).
Selain itu, Salim Said juga menjadi anggota Dewan Film Nasional (DFN), sebuah organisasi perfilman Indonesia.
Salim Said juga pernah menjabat sebagai Ketua Hubungan Luar Negeri pada Panitia Tetap (Pantap) Festival Film Indonesia (FFI).