Hal ini bertujuan untuk membekali para tenaga medis untuk bisa memberikan informasi yang dapat diandalkan dalam memberikan pengobatan yang optimal bagi para penderita asma.
Perlu diketahui bahwa penyakit asma bukanlah jenis penyakit menular. Namun penyakit ini telah mengakibatkan kematian sedikitnya 450.000 jiwa setiap tahunnya.
Permasalahan yang penting untuk diketahui adalah pentinganya memberikan edukasi terhadap diagnosis asma yang saat ini masih kurang sempurna.
BACA JUGA:Hari AIDS Sedunia : Menghentikan Stigma dan Diskriminasi
BACA JUGA:Peringati Hari Kesehatan Mental Sedunia, Sudahkah Kita Sadar Hak Asasi Kita?
Tidak hanya itu, kurangnya penggunaan inhaler kortikosteroid inhalasi anti-inflamasi, penggunaan yang berlebihan, dan ketergantungan berlebihan pada inhaler beta2-agonist (SABA).
Hingga kini belum ada obat yang bisa menangani dan mengotrol penyakit asma secara efektif. Namun dengan pengobatan yang tepat dan gaya hidup yang baik penyakit asma bisa dikendalikan.
Kunci dari penanganan asma yang tapat adalah dengan pemahaman kondisi serta pemicunya.
Atas dasar inilah, peran peringatan Hari Asma Sedunia sangat membantu dan berperan dalam memberikan Pendidikan dan permberdayaan terhadap penderita penyakit asma.
Gejala Penyakit Asma
Setiap penderita yang mengalami penyakit asma mengalami gejala yang berbeda-beda, Adapun gejala umum yang dialami oleh penderita asma adalah batuk, sesak napas, dan terdengar suara bunyi dari napasnya.
Tidak hanya itu penderita juga akan merasakan nyeri pada bagian dada, dan terasa berat hingga kesulitan untuk berbicara. Mengenali gejala sedini mungkin, dapat memberikan pengobatan yang tepat.