Ini menjadi titik awal, dan bahasan utama artikel ini bagaimana kita berevolusi dan beradaptasi.
Dalam era generative AI, kita memiliki kesempatan besar untuk meningkatkan pembelajaran, personalisasi, dan aksesibilitas bagi siswa di Indonesia.
Namun, ada beberapa tantangan yang perlu kita hadapi dan langkah-langkah strategis yang harus diambil agar pendidikan kita dapat beradaptasi di era ini.
Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan infrastruktur teknologi dan akses internet yang masih terbatas di beberapa daerah di Indonesia.
BACA JUGA:Gak Perlu Aplikasi Tambahan, Begini Cara Download Foto dan Video di Status WhatsApp
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk berinvestasi dalam infrastruktur yang memadai dan memastikan akses internet yang cepat dan stabil di seluruh negeri.
Selain persoalan penetrasi internet yang merata, hal yang tak boleh dilupakan adalah persoalan harga.
Harga kuota internet harus terjangkau bagi semua kalangan, agar tidak menimbulkan kesenjangan.
Internet cepat, dan merata tapi tak terjangkau maka tetap akan menyebabkan kesenjangan digital.
Harga yang terjangkau, bukan berarti harga yang sama, salah satu solusinya adalah subsidi silang harga kuota internet.
Pemerintah dan pemangku kepentingan pendidikan perlu melakukan peninjauan dan revisi kurikulum untuk memasukkan konsep AI, literasi AI, dan penggunaan teknologi AI dalam pembelajaran.
Kurikulum yang lebih fleksibel dan terbuka akan memberikan ruang bagi integrasi AI dalam berbagai mata pelajaran.