Startup AI China DeepSeek Mengguncang Pasar Saham

Startup AI China DeepSeek Mengguncang Pasar Saham

Apa itu DeepSeek?--

Radarpena.co.id, Jakarta - DeepSeek, sebuah perusahaan rintisan (startup) yang berbasis di Hangzhou, China, berhasil mencuri perhatian dunia dengan chatbot kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) buatannya.

Kemunculannya telah mengguncang indeks utama Wall Street dan membuat Nasdaq anjlok hingga 3,1%. Aplikasi DeepSeek bahkan menduduki posisi teratas di App Store Apple untuk aplikasi gratis, sehingga memicu kekhawatiran akan dominasi teknologi China di sektor AI.

 

Dilansir dari AP, Selasa (28/1/2025), model AI generatif DeepSeek, yang disebut lebih hemat biaya dibandingkan ChatGPT milik OpenAI, telah memancing kekhawatiran di industri teknologi AS. Dengan menggunakan cip Nvidia H800 yang tidak dilarang di China, DeepSeek menunjukkan bahwa perangkat keras tercanggih tidak selalu diperlukan untuk inovasi AI.

BACA JUGA:Main Game Dapat Cuan? Ini 7 Aplikasi Penghasil Saldo DANA Gratis, Untung Rp100 Ribu Setiap Hari

Meskipun model AI DeepSeek dinilai fantastis, analis semikonduktor Stacy Rasgon menyebut hype yang mengelilinginya terlalu berlebihan.

"Mereka tidak menggunakan inovasi yang belum pernah ada sebelumnya," kata Rasgon.

BACA JUGA:4 Kode Redeem Genshin Impact Terbaru 27 Januari 2025, Klaim Segera dan Dapatkan Item Menarik!

Keunggulan DeepSeek

Didirikan pada 2023, DeepSeek dirintis oleh Liang Wenfeng, mantan pendiri High-Flyer, sebuah dana lindung nilai berbasis AI. DeepSeek merilis model bahasa AI pertamanya pada akhir 2023, dan baru-baru ini meluncurkan model R1 yang disebut mampu melakukan penalaran tingkat lanjut.

Salah satu keunggulan R1 adalah kemampuannya dalam "test time scaling", yaitu proses model AI dapat berpikir ulang dan melatih dirinya sendiri tanpa membutuhkan data baru. Hal ini menciptakan efisiensi yang signifikan dalam pengembangan AI.

DeepSeek menjadi sorotan karena dianggap mampu bersaing dengan perusahaan besar seperti OpenAI dan Google. Meskipun model serupa sudah dikembangkan oleh perusahaan Amerika, ini adalah kali pertama sebuah perusahaan China mendekati level tersebut dalam waktu singkat.

BACA JUGA:5 Aplikasi Penghasil Saldo DANA Gratis 2025 Terbukti Membayar, Cara Mudah Dapat Uang Tambahan

Keberhasilan DeepSeek juga memicu diskusi di AS tentang bagaimana negara itu harus bersaing dengan China dalam bidang AI. Beberapa pihak, seperti kapitalis ventura Marc Andreessen, menyebut peluncuran R1 sebagai "momen Sputnik AI" yang merujuk pada perlombaan eksplorasi luar angkasa era Perang Dingin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: