Mengenal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Langka dan Mematikan!

Senin 06-05-2024,13:09 WIB
Reporter : Marta Saras
Editor : Lebrina Uneputty

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID -  Belakangan ini viral di Indonesia efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca, Trombosis with Thrombocytopenia Syndrome (TTS) atau pembekuan darah.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memastikan hingga saat ini belum ada laporan mengenai efek samping langka dari vaksin tersebut di Indonesia. 

TTS merupakan kondisi langka yang terjadi saat seseorang mengalami pembekuan darah yang tak biasa bersamaan dengan jumlah trombosit yang rendah (thrombocytopenia).

AstraZeneca dalam dokumen pengadilan, untuk pertama kalinya mengakui bahwa vaksin Covid-nya dapat menyebabkan efek samping yang jarang terjadi.

Pengakuan ini dapat menjadi awal tuntutan hukum yang membuat perusahaan membayar denda senilai jutaan pound.

BACA JUGA:

Raksasa farmasi tersebut menerima gugatan class action atas klaim bahwa vaksinnya, yang dikembangkan bersama Universitas Oxford, menyebabkan kematian dan cedera serius dalam puluhan kasus.

Para penuntut berpendapat bahwa vaksin tersebut menimbulkan efek samping yang berdampak buruk pada sejumlah kecil keluarga.

Kasus pertama diajukan tahun lalu oleh Jamie Scott, ayah dua anak yang mengalami cedera otak permanen setelah mengalami pembekuan darah dan pendarahan di otak yang membuatnya tidak dapat bekerja setelah ia menerima vaksin pada April 2021. 

Rumah sakit menghubungi istrinya tiga kali untuk memberi tahu bahwa suaminya sedang dalam masa kritis dan akan segera meninggal. Lantas seperti apa sih gejala dari vaksin Covid-19 AstraZeneca?

TTS merupakan kondisi langka yang terjadi saat seseorang mengalami pembekuan darah yang tak biasa bersamaan dengan jumlah trombosit yang rendah (thrombocytopenia).

Spesialis jantung dan pembuluh darah, dr Vito A Damay, SpJP(K), MKes, AIFO-K, FIHA, FICA, FAsCC, mengatakan TTS biasanya dipicu oleh reaksi imun yang tak biasa saat sistem imun seseorang salah mengidentifikasi komponen tertentu dalam vaksin sebagai ancaman, dan tak sengaja menyerang trombosit. Gejalanya antara lain:

  • Nyeri dada yang persisten
  • Sesak napas
  • Pembengkakan pada kaki
  • Sakit kepala persisten yang berkepanjangan
  • Penglihatan kabur
  • petechiae atau perdarahan kecil di bawah kulit yang terlihat seperti ruam.

BACA JUGA:

Lebih lanjut, dr Vito mengatakan pengobatan TTS dapat diatasi dengan pendekatan yang tepat tergantung pada tingkat keparahan dari kondisi tersebut.

"Pengobatan biasanya melibatkan obat yang menghambat pembekuan darah, obat untuk meningkatkan jumlah trombosit, dan terkadang imunoglobulin intravena," katanya.

Kategori :