Rabiul Akhir (رَبِيْع الآخِر)
Rabiul Akhir artinya "musim semi terakhir". Bulan ini merupakan bagian dari musim semi dan juga tidak memiliki makna khusus dalam tradisi Islam. Pada bulan ini juga terdapat beberapa keutamaan hingga terjadi peristiwa-peristiwa penting lainnya, seperti diturunkan surat Al Hasyr pada Nabi Muhammad, kemenangan Islam atas beberapa perang, bulan pembukaan Damsyik yang dahulu membangkang terhadap ajaran Islam, Umar bin Khattab sebagai khalifah yang diangkat sebagai pengganti Abu Bakar yang wafat sebagai pemimpin umat Islam dan percobaan pembunuhan menggunakan batu pada Nabi Muhammad oleh bani Nadhir.
Jumadil Awal (جُمَادَى الْأُولَى)
Bulan ini mengacu pada "bulan beku pertama" atau "bulan yang tidak memiliki air." Nama ini mungkin berkaitan dengan kondisi cuaca pada saat itu.
Jumadil Akhir (جُمَادَى الْآخِرَة)
Kemudian Jumadil Akhir, merupakan bulan kedua musim panas. Bulan ini juga disebut Jumadil Ula adalah bulan kelima tahun Hijriah Qamari. Jumādi berasal dari akar kata جَمُدَ yang artinya dingin dan beku.
Rajab (رَجَب)
Nama ini berasal dari kata yang berarti "terhormat" atau "dihormati". Rajab dianggap sebagai salah satu dari empat bulan suci dalam Islam. Rajab dianggap sebagai bulan persiapan menjelang bulan Ramadan. Pada bulan ini juga, umat Islam dianjurkan memeperbanyak amalan saleh.
Syaban (شَعْبَان)
Bulan ini berarti berkelompok. Dulunya kelompok masyarakat sering berkelompok untuk mencari nafkah. Pada bulan ini juga dianjurkan lebih memperbanyak amalan-amalan saleh, karena mendekati bulan puasa. Dari Aisyah Radhiyallahu 'Anha, Rasulullah SAW bersabda:
"Saya tidak melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyempurnakan puasa satu bulan penuh selain dalam bulan Ramadan, dan saya tidak melihat beliau dalam bulan-bulan yang lain berpuasa lebih banyak daripada bulan Syaban". (HR Bukhari dan Muslim).