Ia menjelaskan kondisi ini akan membaik pada saat impor ID Food sebesar 296 ribu ton sudah didistribusikan dan beroperasinya pabrik gula lokal dari bahan baku tebu pada Mei mendatang.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga sempat buka suara soal kelangkaan gula di ritel modern belakangan ini.
Direktur Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim mengatakan kelangkaan terjadi karena pelaku usaha kesulitan mendapatkan stok gula dari impor dan harga yang tinggi.
"Ya karena lebih kesulitan memperoleh gula di sana (dari impor) dengan harga yang boleh di Indonesia kan. Harganya kan di luar tinggi," tutur Isy di Kemendag, pada Selasa 23 April 2024.
Ia menyebut saat ini harga gula internasional sejatinya sudah turun.
Meski begitu, pasokan yang saat ini diimpor didapatkan menggunakan harga sebelum mengalami penurunan.
Ia pun mengatakan belum dilakukannya penggilingan oleh pabrik gula turun menjadi penyebab kelangkaan di ritel modern.
BACA JUGA:Indofood Buka Lowongan Kerja Besar-besaran untuk 15 Posisi, Cek Syarat dan Ketentuannya
BACA JUGA:30 Pengusaha Terkaya dari Indonesia 2024 Versi Majalah Forbes, Hartanya Ada Tembus Rp800 Triliun
Kendati demikian, menurut data yang dimilikinya, stok gula konsumsi masih cukup sampai bulan depan.
Stok tersebut berada di BUMN hingga swasta sebanyak 330 ribu ton.