Kondisi kulit bisa mencerminkan peradangan di tubuh. Ruam merah, gatal, bercak atau bersisik yang datang dan pergi bisa menjadi tanda peringatan awal penyakit autoimun seperti lupus atau psoriasis.
Bahkan jerawat dan eksim bisa menjadi tanda bahwa ada hiperaktivitas yang mendasari sistem kekebalan tubuh.
Pegal-pegal
Nyeri otot dan nyeri sendi yang terus-menerus tanpa sebab yang jelas dapat menjadi gejala penyakit autoimun tiroiditis hashimoto, lupus, atau artritis reumatoid.
Jika seluruh tubuh terasa sakit tanpa adanya aktivitas fisik yang berat, baiknya Anda melakukan pemeriksaan darah atau bahkan rontgen untuk menyingkirkan kemungkinan adanya kelainan autoimun.
Sering kelelahan
Jika Anda merasa lelah meskipun sudah tidur berkualitas setidaknya selama 8 jam, Anda mungkin mengalami disfungsi kekebalan.
Terkadang kelelahan merupakan tanda anemia penyakit kronis, sejenis jumlah darah rendah yang terjadi ketika ada peradangan yang mendasari di dalam tubuh. Kondisi ini bisa menjadi salah satu gejala awal defisiensi autoimun.
Sakit perut
Penyebab sakit perut bisa beragam, seperti gangguan pencernaan atau efek konsumsi makanan tertentu.
Namun jika Anda sering mengalami ketidaknyamanan perut, penyakit autoimun seperti crohn dan celiac bisa menjadi masalahnya.
Jauh lebih baik untuk mengetahui kondisi ini sejak dini karena semakin lama kondisi ini berlangsung, semakin besar kerusakan yang dapat ditimbulkan pada saluran pencernaan.
Rambut rontok
Rambut rapuh dan rambut rontok adalah salah satu dari banyak gejala penyakit autoimun yang terkait dengan penyakit graves dan alopecia areata.
Dalam kasus graves, misalnya, penyakit autoimun ini bisa memicu rambut menipis dan rapuh disertai dengan insomnia, mudah tersinggung, penurunan berat badan, dan tangan gemetar. Sementara itu, penyakit alopecia bisa berdampak pada kesehatan folikel rambut Anda.
Penyakit ini membuat sistem kekebalan menyerang folikel, mencegah pertumbuhan rambut, sehingga menyebabkan kerontokan rambut tidak merata dan kebotakan.