Suu Kyi menghabiskan sekitar 15 tahun tahanan rumah di rumah keluarganya, di tepi danau kolonial di pusat Yangon.
Ini setelah ia menjadi terkenal selama demonstrasi besar-besaran menentang junta pada tahun 1988.
"Amnesti tahanan pada Rabu mencakup 13 warga Indonesia dan 15 warga Sri Lanka yang akan dideportasi," kata Militer Myanmar.
Tahanan yang tersisa akan dikurangi hukumannya seperenam, kecuali yang dihukum karena pelanggaran serius seperti pembunuhan, terorisme dan narkoba.
Militer Myanmar menggulingkan pemerintahan sipil Suu Kyi dalam kudeta kilat pada Februari 2021.
Ini mengakhiri eksperimen 10 tahun negara tersebut terhadap demokrasi setelah puluhan tahun berada di bawah pemerintahan militer.
Kudeta tersebut memicu gelombang besar oposisi publik, yang coba ditumpas oleh militer dengan kekerasan. Tindakan militer memicu konflik berkepanjangan yang telah menyebabkan lebih dari 4.800 warga sipil tewas.
Tentara kini berjuang mempertahankan cengkeramannya menghadapi perlawanan dari pejuang sipil dan kelompok bersenjata etnis minoritas yang lama ada.