JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Pada momen lebaran kali ini banyak masyrakat Indonesia yang melakukan perjalanan mudik. Akan tetapi, ada momen yang dimana semestinya tidak dilakukan dengan sebuah tindakan pemudik yang memanfaatkan kondisi tersebut.
Seperti peristiwa kejadian baru-baru ini, satu unit ambulans dari Bogor Barat yang membawa pemudik dihentikan oleh polisi lalu lintas pada Senin, 15 April 2024 pukul 17.30 WIB.
Kejadian tersebut terjadi tepat di traffic light exit Tol Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kejadian bermula saat polisi dari Polres Sukabumi curiga ambulans yang menyalakan lampu strobo itu melaju dengan meminta pengendara lain minggir.
Setelah dilakukan pengejaran dan diberhentikan, ternyata ambulans tersebut membawa sejumlah pemunmpang pemudik. Pengemudi ambulans dengan nomor F 1869 JO langsung meminta maaf di depan Satlantas Polres Sukabumi dan para wartawan terkait insiden ini.
BACA JUGA:
- Pertamina Buka Suara Terkait Dampak Harga BBM di Indonesia di Tengah Konflik Panas Israel-Iran
- Pendeta Gilbert Minta Maaf dan Temui JK, Klarifikasi Ceramahnya soal Zakat dan Shalat
- Kata Polisi soal Istri Dokter Perwira TNI yang Ditahan karena Ungkap Perselingkuhan Suami
Sopir ambulans yang merupakan pria paruh baya tampak pasrah ketika kendaraannya digiring petugas ke area gerbang tol Bocimi Seksi 2 tersebut.
Informasi yang dihimpun, ambulans tersebut diberhentikan karena sempat ugal-ugalan padahal saat itu arus lalu lintas dari Bogor-Sukabumi tengah mengantre di Traffic light GT Parungkuda karena sedang ada rekayasa one way prioritas arah sebaliknya.
Kasat Lantas Polres Sukabumi, AKP Fiekry Adi Perdana membenarkan, pihaknya menghentikan satu unit ambulans, yang setelah diperiksa ternyata membawa satu keluarga yang diduga hendak mudik.
"Gara-gara oknum ambulans tersebut yang lagi mudik ataupun arah kembali (dari Sukabumi ke arah Bogor) jadi pecah jadi normal kembali jalurnya," kata Fiekry kepada awak media di lokasi.
Menurut Fiekry, ambulans dari arah Bogor dengan tujuan Sukabumi tersebut, saat itu berada di belakang sebuah ambulans yang benar-benar membawa pasien kritis.
BACA JUGA:
- Update Korban Longsor di Tana Toraja, 20 Orang Meninggal Dunia
- Hutama Karya Kantongi Laba Bersih Rp1,872 Triliun
- Polisi Temukan Sabu 1 Koper di Bus Pemudik
"Setelah kita berhentikan dan periksa ternyata hanya ikut-ikutan, bukan membawa pasien yang kritis namun membawa satu keluarga. Bisa jadi mengantarkan mudik ke satu tempat di Sukabumi dari wilayah Kabupaten Bogor," jelasnya.
Karena masih suasana hari raya Idul Fitri, lanjut Fiekry, pihaknya hanya menegur oknum sopir ambulans tersebut dan mempersilahkannya untuk melanjutkan perjalanan namun dengan syarat tidak menyalakan sirene dan lampu rotator.
Sebagai imbauan, masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik agar menggunakan kendaraan yang sesuai dengan aturan yang semestinya.