Tanggal 31 Januari kemudian diperingati sebagai Hari Jadi Kabupaten Sidoarjo. Nama Kabupaten Sidokarie diubah menjadi Sidoarjo sejak 28 Mei 1859.
Pada awal Maret 1946, Belanda kembali ke Sidoarjo dan mulai menduduki Gedangan. Pemerintah kemudian memindahkan pusat pemerintahan Kabupaten Sidoarjo ke Porong.
Ketika Sidoarjo benar-benar jatuh ke tangan Belanda pada Desember 1946, pusat pemerintahannya dipindahkan lagi hingga ke Jombang. Sidoarjo berada di bawah pemerintahan Recomba (pemerintah pendudukan Belanda), hingga Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada 1949.
Pasca-kemerdekaan, Kabupaten Sidoarjo dibentuk berdasarkan UU 12/1950 tentang Pemerintah Daerah Kabupaten Jawa Timur. Kini, Sidoarjo menjadi jantung ekonomi Jawa Timur, bersama Surabaya dan Gresik.