Wisata Religi Kota Pendekar, Banyak Tradisi Turun Temurun

Jumat 08-03-2024,20:15 WIB
Reporter : Anggie Himan
Editor : Dimas Satriyo

Walaupun nampak seperti bangunan modern, gereja ini ternyata dibangun pada tanggal 12 Maret 1899. Bahkan, gereja yang juga paroki ini merupakan yang tertua kedua di Keuskupan Surabaya. Karena banyaknya penganut Katolik di Madiun, gereja ini mengalami renovasi pada tahun 1937. 

Di area gereja, terdapat Gua Maria Diberkati yang diwujudkan dengan hadirnya patung Bunda Maria berwarna putih bersih. Tak hanya itu, gereja ini juga dilengkapi dengan sekolah bernafas Katolik yakni St. Bernadus.

Ibadah Misa dilaksanakan setiap hari di gereja ini. Setiap hari Senin hingga Sabtu, ibadah harian dimulai pukul 05.15 WIB. Sementara, ibadah pada sore hari dilaksanakan pada 18.00 WIB.

Karena peran besarnya dalam perkembangan Katolik di wilayah Madiun sekitarnya, gereja ini dinobatkan menjadi salah satu cagar budaya yang dilindungi di Jawa Timur.

2. Masjid Agung Baitul Hakim

Masjid Agung Baitul Hakim berada di sebelah barat alun-alun. Jika kita melihat dari depan, masjid ini seperti baru. Hal ini karena masjid mengalami beberapa kali perombakan untuk bagian depan. Namun untuk area inti tetap masih bangunan asli sejak pertama kali dibangun.

Masjid Agung Baitul Hakim dibangun sekitar tahun 1830 masehi pada masa kolonial Belanda yang dipimpin oleh Ronggo Jumeno. Pada tahun 2002 masjid direnovasi dan tahun 2011 ada penambahan luas serambi, membangun kubah dan menara.

Masjid Agung Baitul Hakim memiliki 5 kubah besar dengan warna biru. Satu kubah berada di tengah, bagian depan ada 3 kubah dan sebelah selatan ada 1 kubah. Selain itu ada satu menara tinggi sekitar 25 meter dan setiap sudut ada menara yang lebih kecil. 

3. Klenteng Hwie Ing Kiong

Tempat ibadah pemeluk agama Kong Hu Cu ini terletak di Jalan Cokroaminoto No.69 Madiun. Klenteng ini dibangun pada tahun 1887 Masehi dan selesai pada tahun 1896. Bangunan yang bergaya sangat khas Tiongkok ini memiliki pujaan utama yaitu YM Mak Zu Thian Shang Sheng Mu. Sementara, arti dari nama Hwie Ing Kiong bermakna istana kesejahteraan dan kemuliaan.

Selain bangunan utama yang digunakan untuk pemujaan, klenteng ini juga memiliki bagian depan yang dibangun 4 pilar ukiran naga. Di bagian belakang, terdapat bangunan pagoda 3 tingkat yang masing-masing memiliki makna. 

Konon, dipercaya bahwa lantai klenteng tidak pernah diganti dikarenakan banyak jejak kaki Hu Shen yang membantu umat Hwi Ing Kiong. 

Dominasi warna merah dan ornamen Tiongkok menjadi ciri khas tersendiri klenteng ini di antara bangunan-bangunan di Kota Madiun. Apabila ingin berkunjung, klenteng ini buka 24 jam dan tidak dikenakan biaya masuk sepeser pun. 

BACA JUGA:Jadwal dan Prediksi Persik Kediri vs Rans Nusantara Pekan 28 BRI Liga 1 2023-2024

4. Masjid Ka'bah

Masjid Kabah ini menjadi pusat perkembangan Islam di pusat Kota Madiun. Tempat ibadah satu ini lebih cocok dikatakan musala karena ukuran yang lebih kecil. Namun, kemanfatannya sama seperti masjid, yakni tempat beribadah baik ibadah langsung kepada Allah atau pun tidak.

Kategori :