JAKARTA, RADARPENA.DISWAY.ID - Diketahui, manusia dan Jin hidup berdampingan, bahkan terkadang sama-sama mendiami rumah yang sama. Ini menyebabkan rumah tinggal yang didiami jin akan terkesan angker.
Untuk iru, umat muslim dianjurkan untuk selalu berdoa memohon perlindungan dari gangguan dari jin atau makhluk tak kasat mata.
Seperti firman Allah dalam surat Al Falaq ayat 1-2 yang berbunyi:
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلْفَلَقِ, مِن شَرِّ مَا خَلَقَArtinya: Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhlukNya.
BACA JUGA:
- 3 Tanaman yang Harus Ditanam di Pekarangan Rumah, Menurut Quran Bisa Usir Jin
- Tidak Hanya Untuk Hiasan, 3 Tanaman Ini Dipercaya Menangkal Jin dan Ilmu Hitam, Salah Satunya ada di Al-Qur'an
KH. Husein Ilyas mengajarkan amalan atau wirid untuk mengusir jin yang mendiami suatu tempat atau rumah.
Apabila wirid ini diamalkan, maka jin atau seta akan menyingkir dari suatu tempat tanpa dendam.
Menurut KH. Husein Ilyas, sifat jin adalah pendendam apabila disakiti, dan berpotensi akan membalas dendam kepada anak atau cucu manusia yang mengusirnya.
Namun, wirid yang diberikan oleh KH. Husein Ilyas ini, membuat jin atau setan yang menempati rumah kita, akan menyingkir secara sukarela, tanpa dendam kepada keturunan kita.
BACA JUGA:
- Doa untuk Berlindung dari Godaan Jin, Baca dan Amalkan Agar Allah SWT Selalu Melindungi
- Bacaan Doa Ruqyah untuk Meminta Perlindungan Allah agar Terhindar dari Gangguan Jin
Wirid Pengusir Jin
Berikut ini wirid yang diijazahkan KH. Husein Ilyas kepada jemaah, adapun caranya:
- Tawasul kepada Nabi Muhammad SAW
- Tawasul kepada Mbah Sayyid Muhammad Al Bakir RA (Syaikh Subakir)
- Tawasul kepada kedua orang tua
- Tawasul kepada orang yang pertama kali membuka daerah yang Anda tempati (tidak perlu disebut namanya)
- Illa Hadrati man ajazani (KH. Husein Ilyas)
Kemudian hendaklah membaca wirid berikut:
سُبْحَانَ مَنِ احْتَجَبَ بِجَبَرُوْتِه عَنْ خَلْقِه فَلاَ عَيْن تَرَاهُ لاَ ضِدَّ وَلاَ نِدَّ سِوَاهُLatinnya: Subhaana man-ihtajaba bijabaruutihi 'an kholqihi falaa 'aynun taraahu laa dhidda walaa nidda siwaahu
Kalimat ini dibaca sebanyak 91 kali dalam satu kali duduk. Barang siapa yang mengamalkan wirid ini akan dianggap sebagi keturunan Syaikh Subakir.