JAKARTA,RADARPENA.DISWAY.ID - Kabupaten Klaten adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di provinsi Jawa Tengah, Indonesia.
Pusat pemerintahan berada di Kota Klaten, yang merupakan gabungan dari 3 kecamatan Klaten Utara, Klaten Tengah, Klaten Selatan, sekitar 36 km sebelah barat Kota Surakarta.
Klaten memiliki banyak sekali obyek wisata alam yang indah dan ramai. Jadi, tak heran jika setiap harinya banyak pengunjung dari daerah sampai luar daerah. Wilayahnya terkenal dengan wisata airnya atau biasa disebut dengan umbul karena memiliki tanah dengan sumber air melimpah. Maka, wisata umbul banyak dan berkembang dengan baik di Klaten, salah satu umbul yang cukup terkenal adalah umbul pluneng.
BACA JUGA:PLN Jadi Pioner Operasikan Stasiun Pengisian Hidorgen Pertama di Indonesia, Ini Lokasinya
BACA JUGA:Samsung Galaxy F15 5G Hadir dengan Spek Canggih Hanya 1 Jutaan, Yuk Cek Spesifikasinya di Sini
Tempat wisata kolam mata air alami yang menyuguhkan keindahan alam, sejauh mata memandang terhampar sawah yang hijau dan gaharnya gunung berapi. Umbul pluneng terletak di Desa Pluneng, Kecamatan Kebonarum, Klaten. Umbul pluneng memiliki air yang sangat jernih karena di dalam kolam terdapat mata air yang terus mengalir. Kolam umbul memiliki dasar batu dan pasir. Bahka, di kolam juga terdapat jenis ikan. Jadi, selain berenang, di sana kita bisa senam air, terapi, dan dan berfoto-foto di dalam air.
Umbul Pluneng terbagi menjadi dua bagian dan lokasinya tak begitu jauh. Hanya sekitar 100 meter dan dipisahkan jalan desa. Kedua umbul ini adalah Umbul Tirto Mulyono dan Umbul Tirto Mulyani.
Dulu, Umbul Tirto Mulyono atau yang disebut Umbul Lanang diperuntukkan bagi pengunjung lelaki yang ingin menyegarkan diri. Kebalikannya, Umbul Tirto Mulyani hanya untuk pengunjung perempuan. Namun sekarang, siapa pun boleh masuk. Yang membedakan hanyalah jumlah dan kedalaman kolam. Kolam di Umbul Tirto Mulyani lebih kecil dan tidak terlalu dalam, yaitu 120 cm dan panjangnya hanya 20x15 meter.
Sementara di Umbul Tirto Mulyono, ada tiga kolam dengan luas dan kedalaman yang berbeda-beda. Kolam utama di Umbul Tirto Mulyono berukuran 50x10,5 meter dengan kedalaman 2 meter. Ada juga kolam anak-anak dengan kedalaman 75 cm dan ukuran 6x8,5 meter.
Sama seperti wisata umbul lainnya di Kabupaten Klaten, Umbul Pluneng juga menawarkan kesegaran air dari sumber mata air alami. Airnya pun sangat jernih dan terus mengalir. Soal kualitas air tak perlu diragukan lagi. Air di Umbul Pluneng memiliki kadar pH 7 dan TDS 100 sehingga termasuk kategori air sehat bahkan layak minum tanpa perlu dimasak.
Oleh karenanya, untuk menjaga kejernihan dan kemurnian air, pihak pengelola Umbul Pluneng yaitu Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Tirta Sejahtera Pluneng melarang pengunjung meludah di area kolam. Pengelola menyediakan semacam selokan di sekeliling kolam sebagai tempat untuk meludah dengan air yang mengalir.
Istimewanya lagi, Umbul Pluneng juga menjadi tempat untuk terapi penyembuhan berbagai penyakit. Misalnya stroke, jantung, diabetes, saraf kejepit, diabetes, pegal-pegal, dan penyakit lainnya. Saat ingin menjalani terapi, pengunjung bisa memakai jasa terapis di Umbul Pluneng.
Asal-usul nama Umbul Pluneng merupakan singkatan dari dua suku kata, yaitu nyemplung dan seneng yang disingkat dengan Pluneng. Dalam bahasa Indonesia nyemplung berarti masuk ke dalam air dan seneng berarti senang. Maka arti keseluruhan adalah siapa saja yang masuk ke dalam kolam akan merasa bahagia. Sambil menikmati kesegaran air di Umbul Pluneng, pengunjung juga dapat menikmati pemandangan sekitar yang berupa persawahan, Gunung Merapi, dan Gunung Merbabu dari kejauhan. Pada tahun 1970-an, ada pembangunan dinding pembatas antara umbul dengan sawah di sekitarnya.
Pengunjung juga dapat satu atraksi budaya yang diadakan setiap tahun, yaitu Syukuran Banyu. Tradisi tersebut digelar setiap pekan terakhir pada bulan Suro atau Muharram. Tradisi sebagai wujud syukur masyarakat Desa Pluneng kepada Yang Kuasa atas kelimpahan air yang tidak pernah surut. Tradisi budaya tersebut juga sebagai pengingat pentingnya menjaga warisan mata air.