Perbedaan 11 dan 23 Rakaat Shalat Tarawih, Ustadz Abdul Somad Menjelaskan

Sabtu 02-03-2024,03:00 WIB
Reporter : Reza Fahlevi
Editor : Dimas Satriyo

JAKARTA, RADARPENA.DISWAY.ID - Perbedaan shalat tarawih pada bulan suci ramadhan selalu menjadi perdebatan di antara sesama umat muslim.

Agar tidak terjadi perselisihan panjang, Ustadz Abdul Somad menjelaskan sejarah terjadinya perbedaan rakaat shalat tarawih.

Ada yang berpendapat shalat tarawih cukup 8 rakaat saja, sementara yang lain 20 rakaat, bahkan ada yang berpendapat sebanyak 36 rakaat.

BACA JUGA:Lengkap! Bacaan Dzikir dan Doa Setelah Sholat Dhuha

BACA JUGA:Doa Sholat Isyroq Lengkap Dengan Bacaan Arab, Latin, dan Artinya Disertai Tata Cara Melaksanakannya

Apa yang menyebabkan perbedaan ini? Mari ikuti penjelasan Ustadz Abdul Somad berikut ini.

Sejarah Perbedaan Shalat Tarawih

Menjawab pertanyaan mana yang harus diikuti d8antara perbedaan rakaat shalat tarawih, ulama lulusan Al Azhar itu menjawab dengan mengutip dari salah satu kitab klasik.

Kitab klasik itu berjudul "Syarah al-Mawahib al-Laduniyyah" karangan Imam al-Qasthalani, seorang ulama hadits yang lahir di Kairo Mesir pada tahun 851 H.

Mengutip dari kitab tersebut, Ustadz Somad menyebutkan, Imam Ibnu Hibban mengatakan bahwa Rasulullah SAW mengerjakan shalat tarawih sebanyak 8 rakaat dan dilanjutkan 3 rakaat shalat witir.

Dalam mengerjakannya, Rasulullah SAW mengerjakan dengan berjemaah dan juga pernah melakukan secara sendiri.

Pada masa kempimpinan Khalifah Abu Bakar RA, umat muslim banyak melakukan shalat tarawih secara sendiri sebanyak 8 rakaat ditambah 3 rakaat witir.

Sedangkan pada masa Khalifa Umar bin Khatab, mayarakat terbagi 2, ada yang tarawih berjamaah dan ada yang mengerjakan sendiri.

Melihat kondisi ini, kemudian Umar memanggil sahabat Ubbay bin Ka'ab untuk menjadi imam shalat tarawih.

Pada saat itulah shalat tarawih menjadi 20 rakaat dan ditambah 3 rakaat witir.

Kategori :