Dalam satu bungkus mie rebus dilansir dari data penelitian Hermina Hospital, terdapat sekitar 300 kilokalori, dengan 100 kilokalori berasal dari lemak.
Protein yang terkandung mencapai 7 gram, sementara serat sekitar 2 gram, dan natrium mencapai 1,33 gram.
Meskipun mie rebus memberikan tinggi energi yang berasal dari zat tepung (terigu) dan minyak, namun perlu diperhatikan bahwa kandungan protein dan serat cenderung rendah, sementara tinggi garam.
Berdasarkan informasi nilai gizi ini, mie rebus dapat dianggap sebagai pilihan yang aman untuk anak-anak yang memiliki masalah kekurangan berat badan atau sulit makan, sejauh menjadi variasi pengganti nasi.
Namun, bagi anak-anak dengan obesitas, konsumsi mie rebus sebaiknya dibatasi.
Kandungan karbohidrat sederhana dan minyak yang tinggi dapat berpotensi meningkatkan berat badan yang tidak diinginkan pada anak-anak dengan kondisi tersebut.
Dalam penyajiannya, mie rebus untuk anak dapat diperkaya dengan tambahan sumber protein hewani seperti ikan, ayam, telur, daging, dan protein nabati seperti kacang-kacangan dan produknya (tahu/tempe).
Penambahan sayuran sebagai sumber serat juga menjadi pilihan yang bijak untuk memperkaya nilai gizi dalam satu hidangan mie rebus.
Bagi anak-anak yang kesulitan makan atau memiliki nafsu makan yang rendah, mie rebus dapat dijadikan sebagai makanan selingan atau cemilan untuk menambah asupan energi mereka.
Meski mie rebus bisa menjadi variasi yang baik, perlu diingat untuk membatasi konsumsinya.
Disarankan agar anak-anak hanya mengonsumsi satu bungkus mie rebus dalam sehari. Konsumsi yang berlebihan dapat memberikan dampak buruk, terutama terkait dengan kandungan garam yang tinggi.
Sebagai peringatan, mengonsumsi lebih dari satu bungkus mie rebus setiap hari dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko hipertensi saat anak mencapai usia dewasa.