Berdasarkan keterangan pengamat sejarah Kota Malang, pada tahun 1942 ketika Jepang masuk ke Indonesia, di masa tersebut pakaian sangat sulit dan langka.
Sehingga pada akhirnya pakaian-pakaian peninggalan dari Belanda tersebut diperjualbelikan di daerah Comboran.
Itulah mengapa terdapat pasar pakaian bekas orang Belanda dari 1942 sampai 1945.
Sekitar tahun 1980 an, Pasar Comboran kemudian mulai terkenal sebagai pusat pasar barang antik terbesar di Jawa Timur.
Bahkan pemburu barang antik dari Surabaya, Semarang, Solo hingga Yogyakarta kerap kali datang ke Pasar Comboran.
Orang Belanda, Semarang, Solo hingga Jogja yang berniat mencari barang antik pasti akan mencari di Pasar Comboran ini.
Hal itu bahkan berlangsung hingga saat ini.
Tetapi sekarang, penjual barang antik sudah jarang yang berjualan di Comboran melainkan di rumah yang ada di gang-gang sekitarnya.
Saat ini, di sisi luar pasar banyak sekali penjual akesoris bekas kendaraan bermotor. Mulai dari kaca spion hingga knalpot.
Penjual helm bekas juga ada di sana.
Tak hanya menjual, para penjual menerima helm yang hendak dijual oleh pemiliknya.
Tentunya, apabila kondisi barang masih tergolong cukup bagus, dan masih nyaman dipakai maka harganya bisa laku cukup tinggi.