RADARPENA.CO.ID - Terkadang sikap anak yang membuat orang tua menjadi kesulitan dalam memahami anak adalah sifat menutup diri.
Dilansir dari beberapa sumber menutup diri merupakan sifat bawaan lahir yang lebih senang fokus dengan diri sendiri.
Sifat menutup diri cenderung dengan cara mengumpulkan energi sendirian, atau hanya memikirkan menghabiskan waktu dengan satu atau dua orang saja.
Anak yang memiliki sifat menutup diri biasanya akan tidak nyaman berada di kerumunan orang banyak yang hal ini berbanding terbalik dengan sifat yang biasa anak yang cenderung suka di keramaian.
Walaupun anak memaksakan diri untuk bergabung dengan orang banyak, sehabis pekumpulan itu biasanya anak tersebut akan mengalami kelelahan mental.
BACA JUGA:Gisella Anastasia Tuai Hujatan dari Netizen Usai Bela Yudha Arfandi Terkait Kasus Dante Anak Tamara
BACA JUGA:Bantah Sengaja Tenggelamkan Anak Tamara, Tersangka Yudha Arfandi Berdalih Hanya Latihan Pernapasan
Sampai - sampai bagi pemilik sifat menutup diri dengan tingkat tinggi membutuhkan beberapa hari untuk mengembalikan energi, sampai ada pula yang sakit karena berkumpul dengan orang-orang yang tidak biasanya.
Tentunya, tugas orang tua adalah mengawasi anak sedini mungkin bagaimana prilakunya terdahap lingkungan sekitar.
Karena, jika hal ini tidak ditangani sejak dini bukan tidak mungkin bisa semakin parah kedepannya dan dapat berdampak buruk bagi kehidupan sang anak saat dewasa.
Dibawah ini merupakan beberapa cara menghadapi anak yang memiliki sifat menutup diri
1. Beri Ruang Anak Berbicara Duluan
BACA JUGA:7 Weton Anak Pembawa Rejeki Mengalir Menurut Primbon Jawa, 'Butuh Perlakuan Khusus'
BACA JUGA:Israel Kembali Bombardir Gaza dan Rafah, 9 Orang Tewas, Anak-anak dan Wanita Jadi Korban!
Pada umumnya anak yang memiliki sifat menutup diri membutuhkan waktu yang lama untuk memulai percakapan, anda hanya perlu membiarkan anak membuka percakapan pertama kali.
Jika tengah berkumpul, anak yang memiliki sifat menutup diri cenderung khawatir menerima orang yang baru dikenalnya.
Jika mengajaknnya kenalan dengan anak seusianya jangan dipaksa, bila menolak katakan dirinya pemalu bukan memarahinnya.
2. Menawarkan Bantuan Tanpa Memaksa
Selanjutnya, umumnya anak yang memiliki sifat menutup diri akan selalu pendiam, termasuk jika ada masalah yang dihadapinya.
D alam kondisi tersebut, anda coba menawarkan bantuan namun dengan nada lembut tanpa ada tekanan sama sekali.
BACA JUGA:6 Persiapan Jelang Melaksanakan Puasa di Bulan Ramadhan, Nomor 3 yang Sulit Dilakukan
BACA JUGA:Polisi Tetapkan Kekasih Tamara Tyasmara Sebagai Tersangka Kematian Anaknya
Jika si anak mulai terbuka, berikan semangat hingga pujian agar dia semakin percaya dengan lingkungan sekitar untuk bergaul.
3. Biarkan Menyendiri
Bagi anak pemilik sifat menutup diri menikmati kesendirian merupakan suatu yang menyenangkan tentunya.
Jika anda melihat kondisi tersebut, anda hanya perlu tersenyum dan membiarkannya tanpa ada unsur memaksa anak untuk berinteraksi.
4. Pahami Kondisi
Tugas anda sebagai orang tua yang melihat anak dengan ciri tersebut sebaiknya langsung bisa memahaminya, yang paling mudah ketika anak sudah tidak mau diajak pergi ke tempat yang sama.
5. Jangan Memaksa
Tentu, orang tua ingin yang terbaik untuk anaknya, tapi percayalah memaksa anak dengan kehendak yang kita inginkan tidak semua itu baik.
BACA JUGA:8 Hal Rahasia yang Diungkap Mbah Moen Agar Anak Sukses di Dunia dan Akhirat
Anak yang biasanya selalu dipaksa akan cenderung keras kepala bahkan anak menuju pada kenakalan, sehingga lebih baik tidak memaksanya.
Lakukan dengan perlahan, bila anak berminat pasti dia akan menurutinya dengan suka hati.