JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Banjir besar yang semakin meluas di kabupaten Demak, Jawa Tengah membuat ribuan keluarga mengungsi ke tempat yang lebih baik.
Banjir besar yang terjadi dikarenakan jebolnya tanggul yang berasal dari luapan air dan ketidakmampuan tanggul untuk menahan volume air.
Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD) Kabupaten Demak mencatat, hingga kamis kemarin, jumlah warga yang mengungsi akibat banjir mencapai 8.170 orang.
"Jumlah warga yang mengungsi sebanyak itu, merupakan hasil pendataan per Kamis (8/2) pukul 22.00 WIB," jelas Plt Kepala BPBD Demak, M. Agus Nugroho Luhur, dikutip dari CNN Indonesia. Hingga saat ini, warga yang terdampak banjir memilih untuk mengungsi sementara di balai desa, tempat ibadah, sampai ke gedung sekolah.
Menurut Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, kondisi dua tanggul jebol yang menjadi penyebab banjir di Kecamatan Karanganyar, Demak. Banjir tersebut berasal dari jebolnya Sungai Wulan.
BACA JUGA:
- Jawa Tengah Heboh! Beredar Luas Tabloid Bergambar Capres-Cawapres Prabowo-Gibran, Bawaslu Magelang, 'Sudah Kita Sita'
- Menyaksikan Indahnya Matahari Terbit Gunung Prau di Jawa Tengah, Mata dijamin Termanjakan
Ia menerangkan bahwa Sungai Wulan merupakan Sungai besar yang menyatukan sejumlah sungai. Yakni Sungai Lusi, dan Sungai Serang.
"Jadi kita tadi meninjau lokasi tanggul yang jebol, kalau kita lihat kondisi di lapangan, Sungai Wulan ini berada di wilayah Demak dan Kudus. Jadi sungai ini banyak sungai-sungai yang mengarah ke Sungai Wulan. Sungai Lusi, Sungai Serang. Sehingga ketika hujan ini intensitasnya semakin tinggi maka Sungai Wulan ini semakin besar tabungan airnya," ucap Nana didampingi Pangdam Diponegoro dan Bupati Demak, di Jembatan Tanggul Angin, Dukuh Babatan, Desa Karanganyar, Demak, Sabtu 10 Februari 2024.
Selain itu, Bupati Demak, Eisti'anah mengatakan banjir disebabkan kiriman dari kawasan atas.
Dia menyebut banjir yang terjadi di Kabupaten Demak bergantung pada kondisi cuaca di kawasan atas.
Namun banjir juga semakin meluas imbas jebolnya tanggul Sungai Wulan dan Sungai Jratun.
Akibatnya banjir yang sebelumnya melanda 15 desa, kini meluas ke empat desa lainnya seperti Desa Karanganyar, Desa Undaan Lor, dan Desa Ngemplik Wetan.
Sehingga sampai kini total wilayah yang tergenang banjir adalah 30 desa, yang tersebar di tujuh kecamatan.
Dalam proses evakuasi pun mengalami kendala, dikarenakan volume air yang cukup tinggi, sulit bagi tim untuk mengevakuasi benda berat di sekitar tanggul dan membuat proses perbaikan tanggul mengalami keterlambatan.
Meskipun demikian, untuk mengatasi hal ini pihak dari Bupati Demak sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk mendatangkan pompa penyedot air yang menggenangi Pantura Demak.