Program makan gratis sebagai jawaban terhadap masalah kesehatan, khususnya stunting, juga dinilai kontroversial dan mendapat kritik karena dianggap tidak tepat sasaran.
Lantas, siapa yang banyak menyerang Prabowo dengan sentimen negatif ini?
Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, baru-baru ini mengungkapkan hasil pemetaan media sosial terkait aktivitas politik di Twitter.
Menurutnya, terdapat klaster besar dengan mayoritas sentimen negatif (berwarna merah) yang terhubung dengan akun Pro Anies dan Netral.
Klaster dari akun Pro Anies ini tampaknya menjadi pemicu tingginya sentimen negatif terhadap Prabowo.
"Tampak ada satu klaster besar yang mayoritas berwarna merah (sentimen negatif) link antar nodenya. Klaster ini didominasi oleh akun Pro Anies dan yang cenderung Netral. Mereka yang berkontribusi pada tingginya sentimen negatif kepada Prabowo," urai dia, di akun Twitter-nya, Senin, 5 Februari 2024.
Ismail juga mencatat adanya klaster pro-Ganjar yang turut menambah sentimen negatif. Namun, ia menyoroti bahwa akun pro-Prabowo memiliki kehadiran yang terbatas di Twitter, terbentuk dari beberapa klaster kecil.
Klaster terbesar dari pendukung Prabowo berinteraksi langsung dengan klaster Pro Anies, sementara beberapa klaster kecil terpisah di pinggir.
Analisis ini menunjukkan dominasi percakapan oleh pendukung kubu Anies dan Ganjar di Twitter, sedangkan pendukung Prabowo terbilang lebih sedikit, memberikan gambaran kecilnya dukungan terhadap Prabowo dalam platform tersebut.