Klarifikasi Rektor Unhas Soal Maklumat Forum Guru Besar Terhadap Pemerintahan Jokowi

Minggu 04-02-2024,10:37 WIB
Reporter : Puspa Sari Dewi
Editor : Lebrina Uneputty

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Profesor Jamaluddin Jompa, Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, menanggapi pernyataan sikap dari Forum Guru Besar Unhas terkait Pemerintahan Presiden Jokowi. 

Dalam responsnya, Prof. Jamaluddin menekankan pentingnya menjaga kesatuan dan menghindari perpecahan, khususnya dalam menghadapi Pemilu 2024.

Pada 3 Februari 2024, ia menyampaikan maklumat kepada internal Unhas untuk menjaga stabilitas. 

"Maklumat itu kemarin, imbauan untuk internal Unhas, untuk menjaga hal-hal yang tidak kita inginkan," ujar Jamaluddin kepada awak media.

Menurutnya, menghormati perbedaan pilihan adalah hal normatif, dan dalam perbedaan tersebut, saling menjaga serta menghormati menjadi kunci utama. 

BACA JUGA:

Prof. Jamaluddin mengingatkan bahwa kebebasan berakademik harus tetap dalam batas tanggung jawab, menjunjung nilai-nilai etika, dan tidak mengakibatkan perpecahan.

Dengan sikapnya yang normatif dan mengedepankan nilai kesatuan, Prof. Jamaluddin Jompa menegaskan komitmen Universitas Hasanuddin untuk tetap menjadi lembaga akademik yang tidak hanya berkualitas namun juga berperan dalam menjaga stabilitas sosial di tengah perbedaan pilihan politik.

Sebagai pemimpin tertinggi di Unhas, Jamaluddin menegaskan harapannya agar kampusnya menjadi teladan bagi masyarakat dalam mendukung Pemilihan Umum (Pemilu) yang damai. 

Dia menekankan pentingnya kampus tidak menyebarkan informasi palsu atau hoaks yang belum terverifikasi kebenarannya, serta menghindari tindakan yang dapat merusak keharmonisan.

"Tidak menyebarkan hal-hal berupa hoaks. Misalnya yang belum terverifikasi kebenarannya, individu yang dipotong, tendensi," sambung dia.

Jamaluddin menyoroti bahaya menyebarkan berita yang menciptakan ketegangan, seperti potongan informasi dan tendensi yang merugikan individu. 

BACA JUGA:

Dia berharap kampus menjadi tempat yang memberikan suasana tenang, di mana klarifikasi dapat dilakukan tanpa penyebaran informasi yang dapat memicu konflik.

Dalam pandangannya, kampus seharusnya menciptakan lingkungan yang menyejukkan, membantu menyaring informasi, dan tidak terlibat dalam intervensi yang dapat mengganggu proses demokrasi. 

Kategori :