JAKARTA,RADARPENA,CO.ID- Indonesia merupakan negara penghasil Nikel terbesar di dunia.Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodek yang memiliki simbol Ni dan nomor atom 28.
Nikel adalah logam berwarna putih keperak-perakan sedikit semburan keemasan. Nikel termasuk logam transisi dan memiliki sifat keras serta ulet.
Nikel berperan penting dalam industri elektronik terutama dalam teknologi Nano. itulah sebabnya mengapa nikel memiliki harga yang mahal.
Berdasarkan data tanggal 21 Desember 2022 harga Nikel per 1 tonnya mencapai 27.215 dollar Amerika atau setara dengan Rp 423,85 juta (kurs Rp 15.574).
Sebaran nikel di di Indonesia lebih banyak terdapat di wilayah Indonesia Timur yakni di Provinsi Sulawesi Selatan, Kepulauan Halmahera di Maluku dan di Papua.
Dari ketiga wilayah tersebut, maka Provinsi Sulawesi Selatan sebagai lokasi Tambang Nikel paling besar di Indonesia.
Dikutip dari berbagai sumber Provinsi ini yakni Blok Sorowako merupakan konsesi tambang Nikel dengan operasi penambangan terbuka.
BACA JUGA:Piala Asia 2023: Qatar vs Uzbekistan Perempat Final 3 Febuari 2024, Misi Lolos Semifinal
BACA JUGA:Dituduh Terlibat Kasus Pencucian Uang Ratusan Miliar, Raffi Ahmad: Aku Difitnah!
BACA JUGA:Mengupas Tuntas! Mengenal Dampak Negatif dari Fobia Bila Tidak Segera Ditangani
Pengelola PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) yang lokasinya berada di Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan dengan luas 70.566 Ha.
Di Blok Sorowoko, Vale menambang bijih Nikel kadar tinggi atau saprolit untuk kebutuhan pabrik nikel matte di Sorowoko.
Vale rencananya akan menambang bijih nikel kadar rendah atau limonit untuk diproses lebih lanjut menjadi MHP.
Vale Indonesia merupakan pemegang kontral karya dengan total luas, konsesi 118.017 ha yang meliputi Blok Sorowako;Blok Bahodopi, Sulawesi Tengah (22.699 ha).Serta Blok Pomala dan Sua-sua di Sulawesi Tenggara (24.752 ha).
Selanjutnya ditempat kedua, yakni proyek Weda Bay Nickel yang berlokasi di Halmahera Tengah dan Halmahera Timur, Maluku Utara sejak tahun 2019.