Kamu mungkin merasakan kemarahan yang terinternalisasi yang lala kelamaan dapt menyebabkan depresi sebagai akibatnya.
Kamu juga mungkin akan merasa kurang nyaman dan aman dalam hubungan tersebut atau seperti sedang berjalan di atas kulit telur ketika berada di dekat orang tersebut.
Jika seseorang dalam jangka panjang mendapat silent treatment dapat menyebabkan orang yang selalu diabaikan mulai menunjukkan ciri-ciri keterikatan yang cemas atau tidak berorganisir saat mereka mencoba menavigasi dinamika hubungan yang tidak stabil dan perjuangan terus-menerus untuk mendapatkan kembali perhatian positif dari pasangannya.
2. Dampak Pada Hubungan
Perlakuan silent treatment menyebabkan ketidakmampuan untuk mengatasi konflik.
Lagi pula, jika satu orang terus-menerus menolak berkomunikasi dengan orang lain ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan, hanya ada sedikit ruang untuk menyelesaikan konflik yang sesungguhnya.
Pada saat yang sama, perlakuan silent treatment dapat menyebabkan dinamika kekuasaan yang tidak seimbang.
Satu orang mengancam pasangannya menggunakan silent treatment untuk mengontrol pasangan, sementara yang lain merasa harus tunduk pada keinginan pasangannya agar tidak dikucilkan.
Dinamika ini bisa berubah menjadi pelecehan, karena orang yang menjadi sasaran perlakuan diam tidak bisa lagi percaya atau merasa aman sepenuhnya dengan pasangannya.
Cara Hadapi Silent Treatment
1. Cobalah untuk tidak menyerah
Meskipun Anda memohon kepada orang yang memberi Anda silent treatment, hal tersebut hanya akan memperburuk situasi. Beri orang tersebut ruang, dan jangan mengambil tanggung jawab atas tindakan orang lain.
2. Berbelas kasihlah pada diri sendiri