JAKARTA,RADARPENA.CO.ID - Pemerintah mempunyai segudang rencana dalam pengembangan bahan bakar masa depan. Setelah mengembangkan mobil listrik dan terus berupaya menggenjot pengurangan emisi karbon, untuk disektor transportasi.
Bahan bakar masa depan yang akan dikembangkan yakni berbahan hidrogen sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM).
Hidrogen atau kadang disebut zat air, adalah unsur kimia pada tabel periodek yang memiliki simbol H dan nomor atom 1.
Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna, tidak berbau bersifat non logam bervalensi tunggal dan merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar.
Penggunaan hidrogen sebagai Bahan Bakar masa depan, menarik untuk dikupas,mengingat bahan ini dipastikan memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh Bahan Bakar Minyak.
Selain itu mencari alternatif baru untuk penyediaan bahan bakar merupakan solusi jitu sebagai upaya antipasi saat stok BBM semakin menipis.
BACA JUGA:Green Hidrogen: Bahan Bakar Baru Lebih Murah dari BBM Digenjot PT PLN
BACA JUGA:Jangan Coba-coba! Dampak Buruk Mencampur Bahan Bakar Pertalite dengan Pertamax di Kendaraan
BACA JUGA:Apa Itu BBM Pertamax Green: Bahan Bakar Hijau Calon Pengganti Pertalite
Seperti yang sudah diketahui Bahan Bakar Minyak (BBM) adalah sumber energi yang tak dapat diperbaharui antara lain Minyak Bumi, Gas Alam, Batu Bara dan Nuklir.
Sumber energi yang tidak dapat diperbaharui(non renewable) adalah sumber energi yang tidak dapat diisi atau dibuat kembali oleh alam dalam waktu singkat, bukan proses berkelanjutan.
Direktur Utama PLN Indonesia Edwin Nugraha Putra memproyeksikan pengembangan mobil hidrogen ke depan akan cukup cerah.
Pasalnya kata dia dibandingkan dengan mobil listrik, mobil berbahan bakar hidrogen mempunyai jarak tempuh yang lebih jauh.
Ia pun mencontohkan mobil berbahan bakar hidrogen biasanya dapat menempuh jarak rata-rata hingga 800 kilometer (KM).
Dengan asumsi, satu kilogram hidrogen di dalam kendaraan memiliki jarak tempuh 100 KM.