Green Hidrogen: Bahan Bakar Baru Lebih Murah dari BBM Digenjot PT PLN

Green Hidrogen: Bahan Bakar Baru Lebih Murah dari BBM Digenjot PT PLN

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Bahan bakar baru yang lebih murah dari BBM sedang dikembangkan oleh salah satu BUMN Indonesia, yakni PT PLN (persero).

Bahan bakar baru ini berbasis green Hydrogen, Mengingat, green hydrogen mempunyai peran penting dalam dekarbonisasi di sektor transportasi.

Dijelaskan oleh Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra bahwa kendaraan berbahan bakar hidrogen lebih hemat apabila dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar minyak (BBM). Bahkan dibandingkan dengan kendaraan listrik sekalipun.

Lebih lanjut Edwin mencontohkan, kendaraan berbahan bakar minyak dengan jarak tempuh 10 kilometer (KM) setidaknya membutuhkan konsumsi BBM 1 liter.

BACA JUGA:

Adapun apabila jenis BBM yang digunakan seperti RON 98, maka biaya yang perlu dikeluarkan yakni sebesar Rp 16.500 per liter.

Artinya, biaya yang perlu dikeluarkan setiap 1 km-nya yakni sebesar Rp 1.650. Sementara apabila menggunakan mobil listrik dengan jarak yang sama hanya menghabiskan listrik 1 Kwh dengan biaya Rp 3.700.

"Artinya satu km-nya Rp 370 kalau mobil listrik. Tetapi kalau kita memakai hidrogen yang sekarang ini, untuk 1 km yang juga bisa menempuh 10 km itu hanya Rp 3.500 artinya 1 km Rp 350, jadi penghematannya luar biasa sekali Rp 350 dibandingkan Rp 1.650 hampir 5 kali lipat penghematannya jika beralih dari mobil BBM ke hidrogen,".

Sementara itu menurut Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Konservasi dan Konservasi Energi BRIN Eniya Listiani Dewi menghitung harga jual bahan bakar green hydrogen di Indonesia ke depan dapat kompetitif. Mulai dari US$ 5 atau Rp 77.256 per kilogram hingga US$ 7 atau Rp 108.158 per kilogram.

"Kalau saya hitung dengan renewable energy certificate (REC) sekitar US$ 5 dan kalau dengan permen ESDM bisa sampai US$ 7 dan kalau kita investasi fotovoltaik tapi ini tidak ada lahan dan baterai ini harganya bisa US$ 6,5 dollar," ujarnya.

Eniya menilai harga jual gren hydrogen yang diproduksikan oleh PT PLN (Persero) kemungkinan jauh lebih murah apabila dibandingkan dengan negara lain. Sebagai contoh, harga bahan bakar hidrogen untuk sektor transportasi di Jepang sekitar US$ 13,7 per kilogram.

"Apalagi harga green kalau kita lihat perbandingan dengan internasional, Jepang itu harganya US$ 13,7 per kg. Jadi marginnya luar biasa ini, ini kalau pasarnya dikuasai PLN juga kayaknya bukan hanya cuan tetapi potensi yang luar biasa dan demandnya sampai dengan 3000 kiloton per annum," ujarnya.

BRIN telah membuat prototipe FCEV, yaitu mobil golf dengan mesin berbasis fuel cell dengan spesifikasi 2,5 kilowatt (kW) tipe polymer electrolyte membrane fuel cell (PEMFC) dan motor penggerak 48VDC/3,7 kW.

VP Director PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, mengucapkan selamat kepada PLN yang telah menghadirkan GHP pertama di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: