Langkah ini menandai pelonggaran sistem perwalian yang kontroversial. Sistem tersebut membuat laki-laki menjalankan otoritas hampir total atas perempuan.
4. Sambut wisatawan
Dalam upaya mengurangi ketergantungan pada pendapatan minyak dan mendiversifikasi perekonomian, Arab Saudi pada September 2019 mulai membuka diri terhadap pariwisata disebut minyak putih untuk pertama kali.
Hingga saat itu, Arab Saudi hanya mengeluarkan visa bagi peziarah Muslim, pekerja asing, atau mulai 2018, bagi orang-orang yang menghadiri acara olahraga dan kebudayaan.
Pangeran Mohammed setahun sebelumnya mengumumkan proyek pariwisata besar-besaran untuk mengubah 50 pulau dan serangkaian situs di Laut Merah menjadi resor mewah.
Namun wisatawan yang melanggar peraturan negara mengenai pakaian sopan berisiko terkena denda besar.
5. Campur gender
Sudah lama dilarang dalam beberapa tahun terakhir, sekarang laki-laki dan perempuan diperbolehkan berbaur di depan umum.
Perempuan diizinkan memasuki stadion sepak bola untuk menonton pertandingan untuk pertama kali pada 2018 dan sekarang juga dapat menghadiri konser bersama laki-laki.
Mereka juga tidak perlu lagi takut dengan penjaga moralitas masyarakat yang memegang tongkat untuk mandi bersama di beberapa pantai. Aturan penggunaan jubah abaya telah dilonggarkan.
Perempuan, yang sebelumnya hanya memiliki sedikit karier, terutama di bidang kesehatan dan pendidikan, kini juga bekerja sama dengan laki-laki.
Jutaan perempuan telah memasuki pasar kerja sejak 2016, antara lain menjadi bankir, penjual sepatu, pemilik bisnis, petugas perbatasan, dan profesi lain.