JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Epilepsi adalah gangguan neurologis yang ditandai oleh serangan berulang yang disebabkan oleh gangguan aktivitas listrik abnormal di otak.
Epilepsi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gangguan perkembangan otak, cedera kepala, infeksi otak, atau faktor genetik. Pada beberapa kasus, penyebab epilepsi mungkin tidak diketahui.
Pengobatan epilepsi biasanya melibatkan penggunaan obat-obatan antiepilepsi untuk mengendalikan aktivitas listrik otak yang tidak normal. Dalam beberapa kasus, pembedahan atau terapi lainnya dapat dipertimbangkan sebagai pilihan pengobatan.
Mungkin sulit bagi banyak orang untuk mengidentifikasi tanda-tanda awal epilepsi, tetapi pemahaman dan kesadaran terhadap gejala-gejalanya dapat membantu dalam pengenalan dini dan pengelolaan kondisi ini.
BACA JUGA:
- Kenali 7 Tanda Tubuh Kekurangan Gizi, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
- Kamu Sering Kesemutan? Itu Tanda-Tanda Aliran Darah Tidak Lancar, Simak Cara Mengatasinya Disini
Berikut adalah beberapa tanda-tanda yang dapat menjadi indikator adanya epilepsi:
Kejang Umum (Grand Mal Seizures)
Kejang umum adalah jenis serangan epilepsi yang paling mudah dikenali. Gejala ini melibatkan kehilangan kesadaran, kejang, dan gerakan tubuh yang kaku. Penderita mungkin juga mengalami spasme otot dan kehilangan kontrol terhadap fungsi tubuh.
Kejang Fokal (Partial Seizures)
Kejang fokal terjadi ketika gangguan aktivitas listrik terbatas pada bagian tertentu otak. Gejala dapat bervariasi tergantung pada area otak yang terlibat, mulai dari gerakan tubuh, perasaan aneh, hingga perubahan perilaku.
Aura
Beberapa orang mengalami tanda peringatan atau "aura" sebelum serangan epilepsi. Aura bisa berupa perubahan suasana hati, perasaan aneh, atau sensasi fisik tertentu. Pengamatan terhadap aura dapat membantu dalam persiapan terhadap serangan yang akan datang.
Absence Seizures (Serangan Absen)
Serangan absen biasanya terjadi pada anak-anak dan dapat terlihat seperti kehilangan kontak selama beberapa detik. Penderita mungkin berhenti bergerak dan kehilangan kesadaran sejenak, seringkali tanpa disadari oleh orang lain di sekitarnya.
Gangguan Perilaku dan Kognitif
Epilepsi dapat memengaruhi perilaku dan fungsi kognitif. Penderita mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi, kebingungan, atau perubahan kepribadian yang drastis.
Ketidakmampuan untuk Menjaga Keseimbangan
Beberapa serangan epilepsi dapat menyebabkan penderita kehilangan kendali atas keseimbangan tubuh, yang dapat menyebabkan jatuh atau terhuyung-huyung.
Rasa Takut atau Kecemasan yang Mendalam
Beberapa orang mengalami perasaan takut atau kecemasan yang sangat intens sebelum atau setelah serangan epilepsi.
Gangguan Sensorik
Epilepsi juga dapat memengaruhi indra seperti penglihatan, pendengaran, atau penciuman. Penderita mungkin mengalami pengalaman sensorik yang tidak biasa selama atau setelah serangan.
Jika Anda melihat seseorang mengalami serangan epilepsi, langkah-langkah berikut dapat membantu memberikan bantuan dan menjaga keselamatan mereka:
- Jangan Panik: Pertama-tama, tetap tenang. Meskipun serangan epilepsi dapat terlihat menakutkan, penting untuk tetap kalem dan fokus.
- Lindungi Kepala dan Tubuh: Pastikan orang tersebut berada dalam lingkungan yang aman. Jika mungkin, letakkan sesuatu di sekitar kepala mereka, seperti bantal atau pakaian yang dilipat, untuk melindungi kepala dari cedera.
- Jangan Coba Menahan Gerakan: Jangan mencoba menahan gerakan tubuh orang yang sedang kejang. Biarkan serangan berlangsung alamiah. Mencegah gerakan tubuh dapat menyebabkan cedera.
- Lepaskan Benda-Benda Berbahaya: Pastikan area sekitar bebas dari benda-benda yang dapat menyebabkan cedera, seperti meja tajam atau benda keras lainnya. Hindari menggeser orang tersebut kecuali jika mereka berada di tempat yang berbahaya.
- Perhatikan Durasi Serangan: Catat durasi serangan. Jika serangan berlangsung lebih dari lima menit atau jika serangan berikutnya segera menyusul, segera hubungi bantuan medis.
- Letakkan Mereka di Sisi: Setelah serangan mereda dan orang tersebut mulai sadar, bantu mereka untuk berbaring di sisi untuk mencegah muntah atau lendir yang masuk ke saluran napas.
- Jaga Privasi dan Dukungan Emosional: Setelah serangan berakhir, berikan dukungan emosional kepada orang tersebut. Jaga privasi mereka dan hindari membuat mereka merasa malu atau terpinggirkan.
- Panggil Bantuan Medis Jika Diperlukan: Jika ini adalah serangan pertama kali atau serangan berkepanjangan, atau jika orang tersebut cedera selama serangan, segera hubungi layanan darurat medis.