Survei Poltracking 29 November-5 Desember 2023 menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran merupakan yang tertinggi dengan perolehan suara 45,2% berdasarkan simulasi surat suara. Ganjar-Mahfud mengikuti cukup jauh di urutan kedua dengan 27,3% suara. Sementara, Anies-Imin berada di urutan ketiga dengan 23,1% suara. Sisanya, ada 4,4% yang tidak tahu atau tidak jawab.
Median
Menurut hasil survei Median, Prabowo-Gibran lagi-lagi meraih elektabilitas tertinggi daripada paslon lainnya yaitu dengan raihan 43,1 persen. “Jadi Prabowo Subianto itu sekarang angkanya 43,1 persen masih diurutan pertama,” kata Peneliti senior Median, Ade Irfan Abdurrahman dalam konferensi pers secara daring lewat kanal YouTube Median, Senin 8 Januari 2024. Kemudian, disusul oleh AMIN dengan raihan 26,8 persen dan Ganjar-Mahfud lagi-lagi berada di posisi buncit dan hanya meraih 20,1 persen suara. Berdasarkan tren survei Median pada bulan November-Desember 2023, AMIN mengalami tren kenaikan sedangkan Ganjar-Mahfud justru turun. “Ini kurang lebih trennya, Prabowo-Gibran berhasil mengklaim jaark. Sementara Anies-Muhaimin berhasil naik ke posisi kedua. Sedangkan Ganjar-Mahfud turun ke posisi tiga,” kata Ade. Secara rinci, hasil survei Median bulan November 2023 menunjukan Prabowo-Gibran memperoleh 37 persen suara. Lalu Ganjar-Mahfud di peringkat kedua dengan raihan 26,7 persen dan AMIN di angka 25,4 persen. “Dari angka ini sebetulnya Anies naiknya kurang lebih sekitar satu persen gitu ya. Sementara yang turun drastis itu memang Ganjar dari 26,7 persen menjadi 20,1 persen,” ujar Ade. Sebagai informasi, survei Median dilakukan pada 23 Desember 2023-1 Januari 2024 terhadap 1.500 responden dari berbagai wilayah. Sementara metode yang digunakan yaitu multistage random sampling dan proporsional atas popilasi provinsi dan gender. Adapun margin of error yaitu kurang lebih 2,53 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
BACA JUGA:
- Bawaslu dan KPU Diminta Proaktif Tanggapi Temuan PPATK Soal Aliran Dana Luar Negeri ke Parpol
- Profil dan Sepak Terjang AM Hendropriyono, Mantan Kepala BIN yang Dijuluki Master of Intelligence
Lembaga Survei Indonesia (LSI)
LSI merilis hasil survei di wilayah Jawa Timur terkait elektabilitas pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2024. Hasilnya, elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul atas pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md serta Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Di setiap dapil DPR RI di Jawa Timur, LSI mengambil sampel sebanyak 800 orang dengan menggunakan metode multistage random sampling. Sehingga total sample secara keseluruhan sebanyak 8.800 responden di Provinsi Jawa Timur. Survei dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Pemilihan sampel dilakukan dengan multistage random sampling dengan margin of error sekitar ±1,1% dengan tingkat kepercayaan 95%. Dalam survei yang dirilis Jumat, 5 Januari 2024. LSI memaparkan elektabilitas Prabowo-Gibran unggul di pemilih Jawa Timur dengan persentase 46,7%. Posisi kedua Ganjar Pranowo-Mahfud Md dengan 26,6% dan posisi ketiga Anies-Cak Imin 16,2%.
Jakarta Research Center (JRC)
Hasil survei terkini JRC menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibran jauh meninggalkan para pesaingnya yakni mencapai 50.3%. Direktur Komunikasi Jakarta Research Center (JRC) Alfian P. mengatakan elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuiming Raka naik hingga menembus 50,3 persen berkat pergeseran pemilih dari kalangan nasionalis. Menurut survei yang dilakukan JRC, pasangan calon lain dari kalangan nasionalis, yaitu Ganjar Pranowo-Mahfud MD, hanya mendapat 18,4 persen responden. Pasangan Ganjar-Mahfud hanya bisa mendapatkan ceruk pemilih dari partai pengusungnya, yakni PDI Perjuangan, yang notabene merupakan partai nasionalis utama. Sementara itu, Islam modernis yang didukung kalangan tradisional dan nasionalis lainnya mengarahkan dukungan kepada pasangan calon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sehingga memperoleh 23,6% suara.Survei JRC itu dilakukan pada tanggal 26-31 Desember 2023 secara tatap muka kepada 1.200 responden mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error sekitar 2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.