Seperti mosasaurus lainnya, M. wakayamaensis memiliki tubuh mirip lumba-lumba dengan empat sirip mirip dayung, moncong berbentuk aligator, dan ekor panjang.
Namun ia juga memiliki sirip punggung seperti hiu atau lumba-lumba. Hal ini tidak terlihat pada spesies mosasaurus lainnya.
Namun, yang paling membingungkan para peneliti adalah ukuran sirip belakang mosasaurus baru yang mereka temukan, ukuran sirip itu bahkan lebih panjang dibandingkan sirip depannya.
Hal ini tidak hanya merupakan yang pertama terjadi pada mosasaurus, tetapi juga sangat jarang terjadi pada semua spesies akuatik yang hidup dan punah.
Hampir semua hewan perenang memiliki sirip terbesar di bagian depan tubuhnya, yang membantu mereka menavigasi air.
Memiliki sirip yang lebih besar di bagian belakang bodi akan seperti mengendarai mobil dengan menggunakan roda belakang dibandingkan roda depan, yang akan membuat lebih sulit untuk berbelok dengan cepat.
Para peneliti menduga, alih-alih menggunakan sirip belakang untuk bermanuver, M. wakayamaensis mengarahkannya ke atas atau ke bawah untuk segera menyelam ke bawah atau naik yang mungkin membantu mereka untuk mencari mangsa dan menjadi pemburu handal.
Sirip punggung bisa memudahkan makhluk itu untuk berputar, yang mungkin bisa menangkal hambatan ekstra dari sirip belakang, tambah mereka.
Mosasaurus muncul sekitar 100 juta tahun yang lalu dan mati sekitar 66 juta tahun yang lalu bersama dengan dinosaurus nonavian setelah sebuah asteroid besar menghantam Bumi.
Selama 20 juta tahun terakhir keberadaannya, kadal laut yang menakutkan ini setara dengan Tyrannosaurus rex di perairan dan berada di puncak rantai makanan, sebagian karena hilangnya predator laut teratas lainnya seperti ichthyosaurus dan pliosaurus.