JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Sebuah penemuan arkeologi mengejutkan terjadi di Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), Indonesia pada Minggu, 7 Januari 2024
Makam purba yang berisi jasad anak kecil dan berhasil ditemukan di sebuah situs kuno di Pulau Alor, Provinsi NTT, Indonesia.
Makam purba tersebut ditemukan oleh para arkeologi internasional di Goa Makpan dan diketahui berusia 800 tahun.
Seorang arkeolog dari Australian National University telah menemukan makam anak yang misterius dan berusia 800 tahun di Goa Makpan di Pulau Alor.
Tim Arkeolog yang dipimpin oleh Profesor Sue O'Connor dari Australian National University dengan Associate Professor dari Griffith University Michelle Langley, telah menggunakan analisis mikroskopis lanjutan untuk menyelidiki manik-manik kerang Nautilus dari Gua Makpan di pulau Alor Indonesia.
BACA JUGA:Viral! Kelahiran Anak Babi Langka Mirip Manusia Hebohkan Warga NTT
BACA JUGA:Pilih Mundur, MRRH Gagal Jadi Caleg DPRD NTT 1, Kota Kupang
Penemuan ini memberikan wawasan baru terkait dengan praktik penguburan pada masa awal pertengahan Holosen.
Makam anak itu, merupakan satu-satunya yang ditemukan dari awal pertengahan masa Holosen, yang memperkaya pengetahuan kita tentang kehidupan dan praktik penguburan pada masa itu.
Para Peneliti tersebut mengatakan bahwa tren gaya masa lalu di Alor dibagikan setidaknya dari dua pulau lainnya.
Para peneliti juga mengungkap salah satu hobi kuno yakni menjahit manik-manik reflektif ke pakaian dan barang-barang peninggalan lainnya di tiga pulau Indonesia.
Setelah melalui penelusuran yang panjang, tim menyimpulkan bahwa kebiasaan ini ternyata telah ada setidaknya dari 12.000 tahun yang lalu.
BACA JUGA:Kumpulkan Ratusan Sepatu dan Uang untuk Pembangunan Sekolah di NTT
BACA JUGA:Penemuan Jejak Sungai Kuno yang Terkubur di Bawah Lapisan Es Antartika Timur
"Disaat kami melakukan penggalian di Gua Makpan di Alor, kami terkagum dengan banyaknya manik-manik kerang yang kami temukan disana, dan kami terus menemukannya bahkan hingga tingkat penggalian terendah. Mengingat penggalian yang sangat dalam kami berpikir bahwa ada kemungkinan besar bahwa manik-manik tertua berada di deposit berumur Pleistosen" ucap Profesor Sue O'Connor.