JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Capres dengan nomor urut 2 Prabowo Subianto, mengungkapkan bahwa data-data pertahanan sangat sakral karena menyangkut keamanan anak-anak bangsa dari serangan luar.
Sehingga menurut Prabowo, tidak sepatutnya urusan pertahanan negara dimanfaatkan untuk menjadi komoditi politik.
Adapun sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menggelar debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, pada hari ini.
Terdapat enam sub tema dalam debat khusus capres itu, yakni pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.
Menurut Prabowo, kalau tujuannya adalah untuk mengabdi kepada negara harusnya menyampaikan data yang benar. Prabowo bilang jangan menyesatkan rakyat apalagi memprovokasi.
"Yang pertama kalau kita tujuannya mengabdi, kita harus memberi data yang benar. Jangan menyesatkan rakyat. Dan jangan provokasi dan jangan menghasut," katanya usai debat, pada Minggu, 7 Desember 2024.
BACA JUGA:
- Prabowo Geleng-geleng, Enggan Ungkap Data Negara di Forum Debat
- Tol Cijago Diresmikan Presiden Jokowi, Indra Gunawan: Alhamdulillah Progresnya Menggembirakan!
- Digempur Brigade Al-Qassam, Israel Tarik Pasukan dari Gaza Utara Pindah ke Selatan
Prabowo menyebut itulah alasannya di setiap kali Ganjar dan Anies mendesaknya membuka data-data pasti tentang pertahanan, ia hanya mengeluarkan pernyataan ajakan kepada keduanya untuk berbicara di ruang lain. Di sana ia mau membuka data-data riil tentang pertahanan RI.
Menteri pertahanan tersebut secara gamblang menuding Anies berusaha menghasut dan menyesatkan rakyat ketika mendesaknya membuka data-data tentang pertahanan.
Harusnya sebagai calon pemimpin, kata Prabowo, harus mengedepankan sikap negawaran sejati di mana punya prinsip tidak membahayakan keamanan negara dengan membuka data ke publik.
"Kedua, kita harus negarawan. Keselamatan bangsa harus di atas semua. Kita butuh kerukunan, keselamatan. Jangan karena ambisi ingin jadi Presiden, seenaknya bicara. Ini saya kira tidak pantas, terus terang saja saya agak kecewa. Tapi sudahlah tidak apa-apa saya percaya dengan rakyat kami," jelas Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 itu.
Secara khusus, Prabowo juga menyentil pernyataan Anies bahwa “pertahanan tidak bersifat rahasia”. “Pertahanan adalah sakral, dan tadi kalau tidak salah, ada paslon yang mengatakan untuk pertahanan tidak ada rahasia,” kata Prabowo.
“Saya kira ini sangat lucu, ini sangat tidak pantas bagi seorang pemimpin. Justru masalah pertahanan, keamanan, itu sarat dengan hal-hal rahasia,” tutur Menteri Pertahanan RI itu
Selama menjadi Menhan, Prabowo menyebut industri pertahanan dalam negeri mendapatkan kontrak paling besar dalam sejarah Republik Indonesia yakni mendekati angka 11 miliar dolar Amerika Serikat.
BACA JUGA:
- Israel Hampir Tarik Pasukan di Gaza Utara, Lanjut Intensifkan Serangan di Gaza Selatan
- Serangan Israel di Gaza Makin Menggila, 73 Orang Tewas dalam 24 Jam Terakhir
- Deddy Corbuzier Komentari Penangkapan Saipul Jamil: Itu Polisi atau Rampok?