JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Salah satu presenter berita Israel terekam kamera kedapatan membawa senjata api saat sedang melakukan siaran langsung di studio.
Diketahui, penyiar tersebut bernama Lital Shemesh. Shemesh melakukan siaran langsung pada Selasa, 2 Januari 2024.
Media berita Israel Today merilis foto Lital Shemesh, seorang presenter berita Channel 14 Israel yang membawa satu senjata di pinggangnya ketika melakukan siaran di studio.
Channel 14 Israel adalah saluran TV Israel yang pro dengan pemerintahan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
BACA JUGA:
- Kronologi Terjadinya Tabrakan 2 Kereta KA Turangga dan Commuterline Bandung Raya
- Keluarga Ungkap Rizal Ramli Tak Dimakamkan Secara Kenegaraan, Ternyata Ini Alasannya...
"Di antara wanita yang mempersenjatai diri adalah Lital Shemesh, pembawa berita Channel 14," lapor Israel Today, Rabu 3 Januari 2024.
“Shemesh muncul di siaran live kemarin (Selasa, 2 Januari 2024), dan di sebelah mikrofon juga terlihat senjata,” lanjutnya.
Foto tersebut memicu kontroversi, terutama karena sebagian besar warga Israel mulai membawa senjata setelah Operasi Banjir Al-Aqsa. Sejak 7 Oktober 2023, warga Israel ramai-ramai mengajukan izin kepemilikan senjata api menyusul situasi yang sedang terjadi di wilayah tersebut.
Pada Selasa 7 November 2023, Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir mengatakan, puluhan ribu izin kepemilikan senjata telah diberikan kepada warga Israel. Langkah itu dilakukan seiring terus memanasnya perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
“Divisi Senjata Api menerima ratusan ribu permintaan izin senjata pribadi, dan kami telah mengeluarkan puluhan ribu izin bersyarat (tanpa merinci syaratnya) dan izin sebenarnya untuk senjata pribadi kepada warga yang memenuhi syarat,” ungkap Menteri sayap kanan tersebut melalui Telegram.
Sedangkan, warga Palestina khawatir kebijakan Israel yang mempersenjatai warganya mungkin menjadi dalih untuk melakukan pembunuhan terhadap warga Palestina dengan kedok “mencegah serangan.”
Serangan warga radikal Israel terhadap warga sipil Palestina meningkat di Tepi Barat seiring perang yang berkecamuk di Jalur Gaza.
Eran Ezra, seorang firma hukum dan notaris Israel, menulis dalam artikelnya "Mengapa negara mendorong membawa senjata", mengenai alasan banyaknya warga Israel yang membawa senjata karena keadaan yang relatif tidak aman di sana dan ancaman keamanan yang terus berkembang.
BACA JUGA:
- Rata-rata Turun! Update Harga Bahan Pangan Sembako Jumat 5 Januari 2024 di Seluruh Wilayah
- Sosok Prajogo Pangestu, Supir Angkot yang Kini Jadi Orang Terkaya di Indonesia
Selain itu, kecemasan akan terjadinya serangan mendadak seperti 7 Oktober 2023 dan tidak adanya petugas yang berjaga, mendorong lebih banyak warga Israel untuk memiliki senjata.