Salip UEA, Indonesia Peringkat Ke-3 di SGIE 2023

Kamis 28-12-2023,15:05 WIB
Reporter : Marta Saras
Editor : Dery Sutardi

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Menteri BUMN itu mengatakan Indonesia berhasil masuk dalam sepuluh besar pada sejumlah sektor seperti keuangan Islam, makanan dan minuman halal, kosmetik dan obat-obatan halal busana, serta media dan rekreasi bertema Islam.

Sebagai informasi SGIE sempat menjadi topik yang ramai diperbincangkan setelah ditanyakan Gibran Rakabuming kepada Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dalam Debat Cawapres 2024.

Prestasi ini diumumkan Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Erick Thohir. Ia mengacu pada laporan SGIE terbaru, yakni Global Islamic Indicator Ranking 2022.

"Alhamdulillah, kemarin ramai dibahas kita di posisi empat (peringkat SGIE), sekarang sudah naik satu peringkat di posisi tiga menggeser Uni Emirat Arab (UEA). Ke depan, bismillah tentu kita ingin jadi nomor satu dunia," ucap Erick, pada Rabu 27 Desember 2023.

BACA JUGA:

Tak lepas dari eskalasi dan integrasi ekonomi Islam sebagai bagian dari kebijakan strategi nasional Indonesia. Ini jelas menandakan ekonomi Islam kini bukan hanya tren singkat, tetapi sudah menjadi fokus bagi berbagai pemangku kepentingan perekonomian global dan nasional, baik dari sektor swasta maupun pemerintahan. 

Tahun ini kedigdayaan Malaysia dalam kepemimpinan ekonomi Islam dunia Kembali mendominasi. Dalam Global Islamic Economy Indicator (GIEI) tahun ini, Malaysia berhasil mempertahankan posisi puncak untuk kesepuluh kalinya berturut-turut. 

Saudi Arabia, Indonesia, dan Uni Emirat Arab mengikuti sebagai pemain kunci dalam peringkat tersebut. Untuk produk makanan halal, Indonesia berada di urutan kedua. Sedangkan, pada busana halal, meraih peringkat ketiga.

Sementara, keuangan syariah berada di urutan ketujuh, media dan rekreasi di posisi enam, serta kosmetik dan obat-obatan halal di peringkat lima. 

Sementara itu, Bahrain berhasil kembali ke lima besar untuk pertama kalinya sejak 2019/2020, sementara Afrika Selatan memasuki 15 besar negara untuk pertama kalinya. 

Sayangnya, perjalanan Kazakhstan di papan atas terhenti karena keluarnya negara tersebut dari 15 besar dalam peringkat saat ini.

Peningkatan paling signifikan dalam 15 besar dicapai oleh Iran, Qatar, Pakistan, dan Afrika Selatan, menunjukkan dinamika pergeseran kekuatan dalam peta ekonomi Islam global.

BACA JUGA:

Dengan dukungan penuh pemerintah terhadap UMKM dan target ambisius untuk mengintegrasikan 30 juta UMKM ke platform digital pada 2024, jalur Indonesia dalam ekonomi Islam tetap menjadi narasi keberhasilan dan wawasan strategis yang menarik. 

Namun sayangnya, di balik menterengnya peringkat Indonesia dalam SGIE, terdapat kelemahan yang patut dicatat terkait eksistensi brand halal dalam kategori komoditas dan aset halal yang sampai saat ini belum mendapatkan reputasi global. 

Kategori :