Saham ASII Rontok Diterpa Isu Skandal Daihatsu, Indomobil Melesat hingga Bentur ARA

Jumat 22-12-2023,07:40 WIB
Reporter : Puspa Sari Dewi
Editor : Lebrina Uneputty

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Isu skandal uji keselamatan yang menerpa Daihatsu dan Toyota telah merugikan PT Astra International Tbk (ASII) di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Pada tanggal 21 Desember 2023, harga saham PT Astra International Tbk (ASII) terkikis sebesar 1,3%, turun menjadi Rp 5.550. 

Sebaliknya, pesaing utama Astra, PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), mengalami lonjakan harga yang melesat hingga membentur batas auto reject atas (ARA).

Saham IMAS melesat 24,69% dan ditutup di level Rp 1.515. Hal ini disebabkan oleh kabar penghentian pengiriman mobil Daihatsu di Jepang sebagai dampak dari skandal uji keselamatan. 

Distributor mobil merek Nissan, Suzuki, Kia, Audi, dan Mercedes-Benz ini merupakan produk yang didistribusikan oleh IMAS yang bisa menjadi pilihan alternatif bagi konsumen yang khawatir akan keselamatan produk Daihatsu dan Toyota.

BACA JUGA:

Reaksi positif juga terlihat pada saham PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), yang mengalami kenaikan 25% menjadi Rp 330. 

Analis investasi Stockbit, Michael Owen Kohana, mengungkapkan potensi penurunan persepsi keselamatan produk Daihatsu dan Toyota dapat mendorong konsumen beralih ke merek-merek lain yang didistribusikan oleh IMAS.

“Skandal uji keselamatan Daihatsu dan Toyota berpotensi menimbulkan penurunan persepsi keselamatan produk-produk Daihatsu dan Toyota, sehingga dapat menyebabkan peralihan ke merek-merek lain, termasuk yang didistribusikan oleh IMAS,” tulis Investment Analyst Stockbit, Michael Owen Kohana dalam ulasannya pada Kamis, 21 Desember 2023.

Skandal ini tidak hanya berdampak pada harga saham, tetapi juga mengguncang keyakinan konsumen terhadap merek-merek tertentu, membuka peluang bagi pesaing seperti IMAS untuk memperoleh keuntungan dalam pasar otomotif Indonesia.

BACA JUGA:

Hingga November 2023, pangsa pasar dua merek terbesar yang didistribusikan oleh IMAS, Suzuki dan Nissan, masing-masing mencapai 8% dan 0,2%. 

Sementara itu, Toyota dan Daihatsu, yang didistribusikan melalui ASII, memiliki pangsa pasar yang lebih besar, yaitu 33,3% dan 19%.

Meskipun Daihatsu Jepang terkena skandal, Michael yakin dampaknya terhadap penjualan mobil ASII minim. 

Ini disebabkan oleh komposisi mobil impor yang relatif kecil, hanya 1,55% dari total penjualan ASII. 

Kategori :