Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengagendakan bertemu dengan CEO Freeport McMoran Ricard Adkerson saat melakukan kunjungan ke Amerika Serikat beberapa waktu lalu.
Dalam pertemuan tesebut, Jokowi membahas mengenai penambahan saham Freeport di Indonesia dan perpanjangan izin tambang.
Dalam pertemua apabila terjadi pengabulan dari Indonesia, PTFI berhak menambang sisa potensi sumber daya mineral yang terkandung di tambang Grasberg, Papua, hingga 2061.
BACA JUGA:Daftar Kota dengan Biaya Hidup Termahal, Pertama Jakarta Rp 14,8 Juta Kedua Bekasi
Pada sisi Freeport, kepastian perpanjangan kontrak menjadi penting sebab rencana investasi pada tambang bawah tanah yang belum tergarap, yakni Kucing Liar yang merupakan bagian dari kawasan Grasberg.
Diketahui tambang Kucing Liar diperkirakan menyimpan deposit tembaga mencapai 6 miliar pound dan emas sekitar 6 juta ounce. Masa produksi Kucing Liar diproyeksikan sampai 2053, dengan asumsi penggarapan mulai 2024.
Disisi lain, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan bahwa perpanjangan kontrak IUPK Freeport dinilai sebagai upaya pemerintah untuk memberikan jaminan investasi.
Perpanjangan kontrak juga dilakukan sebagai upaya untuk mengamankan pasokan konsentrat tembaga untuk smelter domestik.
Selain itu, masa perpanjangan izin yang diurus sejak jauh hari ini akan memberi kesempatan bagi Freeport untuk melakukan eksplorasi di tambang bawah tanah sebelum memulai proses produksi.
Dalam hal ini pemerintah juga meminta Freeport menyelesaikan smelter tembaga Gresik sekaligus mendirikan smelter baru di Papua sebagai syarat perpanjangan kontrak.
"Divestasi nanti tahun 2041, memang saat ini sedang kami negosiasikan dengan catatan pemerintah lihat juga perkembangan hilirnya," kata Arifin.