RADARPENA.CO.ID - Wakil sekertaris jendral Partai Demokrat Jansen Sitindaon membantah narasi yang mengatakan Anies Baswedan memusnakan Gereja hingga ratusan ribu waktu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta selama periode (2017-2022).
Selanjutnya, Waksekjen juga berkata, ia sebagai umat Kristen yang tinggal di Jakarta, tidak ada Gereja yang dimusnahkan oleh Anies Baswedan selama menjabat.
"Kita boleh beda pilihan dan posisi politik. Tapi sebagai jemaat Kristen yang tinggal di Jakarta saya harus katakan: tidak ada itu gereja musnah apalagi sampai ratusan-ribuan selama mas Anies jd Gubernur DKI," kata Jansen.
Janesen mengatakan, saat Anies jadi Gunernur DKI, tidak ada ibadah umat Kristiani yang alamai masalah.
"Suasana beribadah di Jakarta juga baik-baik saja dan tidak ada masalah. Mau ibadah online (karena keterusan kebawa suasana covid kemarin) maupun offline yang datang langsung ke gereja semua berjalan baik-baik saja," kata Jansen.
BACA JUGA:Anies dan Ganjar Kompak Cecar Prabowo Soal Keputusan MK
Jansen kemudian berharap masyarakat untuk selalu jaga kerukunan dan tidak menyeret isu agama dalam Pilpres 2024.
"Mari terus pertahankan kerukunan umat beragama ini. Mau apapun keadaan, suasana dan situasi politiknya. Cukuplah soal-soal agama ini kita tarik-tarik lagi ke politik. Udah enak ini suasana Pilpresnya. Jangan lagi kita keruhkan," harap jensen.
Sebelumnya, pegiat media sosial Rudi Valinka menuding, bahwa Anies Baswedan musnakan rumah ibadah hingga ratusan ribu saat menjabat Gubernur DKI Jakarta
Tak hanya itu, Dalam tudinganya Rudi Valinka sertakan data rumah ibadah DKI Jakarta di Badan Pusat Statistik (BPS).
Dimana pada 2018 gereja protestan berjumlah 2742, kemudian di 2022 menjadi 1293.
BACA JUGA:Ketika Anies Baswedan Membalas Serangan Prabowo Subianto Soal Pilgub DKI
Kutipan selanjutnya "Hanya dalam waktu 5 tahun Anies menjabat Gubernur DKI dia SUKSES memusnahkan Gereja di Jakarta sebanyak 1449 gereja Hilang. Dengan data seperti ini gue sekarang heran kalo ada umat kristiani yang masih membela dia. Padahal sudah jelas orang ini sebagai Bapak Intoleransi Indonesia," tulisnya.