Hingga menyebabkan 18.205 orang di Gaza tewas sementara sisanya sekitar 48.780 orang mengalami luka parah akibat serangan bom dan rudal yang dilakukan pasukan militer Israel.
"Sejak awal kami telah mengatakan bahwa Israel mempunyai hak untuk membela diri dan cara Israel mempertahankan diri itu penting. Namun kami menggarisbawahi krisis kemanusiaan yang terus memburuk di Gaza, ini lah yang menjadi alasan Kanada berubah tak lagi mendukung Israel,” jelas Joly.
Tak hanya Kanada, Selandia Baru dan Australia, 150 negara yang ada di Eropa , Asia, dan Timur Tengah kompak mendukung resolusi 377A untuk mendesak Majelis Umum PBB membahas situasi di Gaza yang makin sekarat.
“Kami berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung rancangan resolusi yang baru saja diadopsi oleh mayoritas negara,” kata Duta Besar Arab Saudi untuk PBB Abdulaziz Alwasil dalam pidatonya setelah pemungutan suara, dikabarkan dari Al Jazeera.
Sementara itu, mayoritas negara memberikan dukungan untuk gencatan senjata namun nyatanya ada beberapa negara yang menolak resolusi tersebut diantaranya Austria, Ceko, Guatemala, Israel, Liberia, Mikronesia, Nauru, Papua Nugini, Paraguay, dan Amerika Serikat (AS).
Adapun 23 negara yang abstain di resolusi ini meliputi Argentina, Bulgaria, Kamerun, Jerman, Italia, Belanda, Romania, Sudan Selatan, Inggris, dan Ukraina.