JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Ini bukan kali pertama BI melakukan kerjasama dengan otoritas bank sentral/moneter. Sebelumnya, BI juga sudah melakukan perjanjian kerjasama untuk 'meninggalkan' dolar dengan empat negara lainnya.
Empat negara yang sudah terikat perjanjian untuk meninggalkan dolar dengan Indonesia selain Korea Selatan yakni China, Australia, Singapura, dan Malaysia.
Dua negara paling vokal adalah China dan Rusia yang mengurangi cadangan dolarnya hingga lebih dari 50 persen. Tidak hanya dua negara ekonomi besar ini, dedolarisasi meluas hingga negara-negara berkembang.
Negara-negara tersebut nantinya akan menggunakan mata uang lokal atau mata uang tertentu saat bertransaksi satu sama lain. Berikut daftar negara yang mulai tinggalkan Dollar AS:
BACA JUGA:
- Daftar Kota dengan Biaya Hidup Termahal, Pertama Jakarta Rp 14,8 Juta Kedua Bekasi
- Daftar Harga Emas Pegadaian 13 Desember 2023 Antam, Retro dan USB
- Kenapa Harga Tiket Pesawat Mahal Jelang Nataru, Kemenhub Jawab Begini
Rusia
Dua pertiga perdagangan bilateral yang dilakukan antara Rusia dan China dilakukan dengan mata uang rubel dan renminbi. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Dikutip Era.id dari Geopolitical Economy, Rusia dan China memiliki 80 proyek bilateral penting dengan nilai sekitar 165 miliar dolar AS. Kerja sama yang mereka lakukan antara lain di bidang energi, konstruksi pesawat sipil, pembuatan kapal, dan manufaktur mobil.
Putin juga mendukung penggunaan yuan China sebagai mata uang dalam transaksi antara Federasi Rusia dan mitranya di Asia, Afrika, dan Amerika Latin.
Eropa
Di Eropa sebenarnya dedolarisasi sudah muncul. Berdasarkan data Atlantic Council yang mengutip data dari bank sentral AS (Federal Reserve/The) pada periode 1999-2019, penggunaan dolar AS memang sedikit di kawasan ini.
Di Eropa hanya 23,1% saja yang menggunakan Greenback. Hal ini tak lain karena penggunaan euro. Eropa memiliki mata yang tunggal euro yang digunakan oleh perdagangannya, ekspor dan impor, pinga 66,1%.
Indonesia
Indonesia juga sudah menandatangani kerangka kerja sama penyelesaian transaksi dengan mata uang lokal (LCS) dengan sejumlah negara. Negara-negara tersebut adalah China, Korea Selatan, Australia Thailand, Jepang, China, hingga Malaysia.
Dengan China, sejak 2021 lalu, RI telah melakukan transaksi perdagangan dengan transaksi bilateral dengan mata uang lokal LCS dengan Indonesia.
Implementasi LCS ini merupakan kesepakatan antara BI dengan People's Bank of China (PBC). Sejumlah bank di negara masing-masing berperan sebagai Appointed Cross Currency Dealer (ACCD).
Bank-bank yang ditunjuk adalah perusahaan yang memiliki kemampuan memfasilitasi transaksi rupiah dan yuan.
Brasil
Selain gunakan mata uang lokal, Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, mendukung pembuatan mata uang baru sebagai alat transaksi perdagangan negara-negara BRICS.