JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Sebanyak 900 anjing laut dan singa laut di bagian Selatan Brasil diketahui telah mati akibat wabah flu burung yang terjadi di daerah tersebut.
Bahkan pihak terkait menyebut virus mematikan itu berasal dari kawanan unggas komersial.
Setidaknya ada 942 kematian mamalia laut yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah infeksi oleh flu burung yang sangat patogen (HPAI), hal itu telah dikonfirmasi oleh negara bagian paling Selatang Rio Grande do Sul.
Atas kejadian itu pihaknya mengatakan kejadian ini terjadi untuk pertama kalinya di negara Amerika Selatan pada tahun ini.
Ahli kelautan asal Universitas Federal Rio Grande (FURG), Silvina Botta mengatakan bangkai harus dikubur atau dibakar sesegera mungkin karena untuk mengurangi potensi risiko mencemari manusia atau hewan lain.
"Kematian (hewan) yang sangat menyakitkan," kata Botta, dikutip dari laman Reuters, Selasa 12 Desember 2023.
BACA JUGA:43000 Unggas Masuk Kota Bandung Diklaim Aman Flu Burung
BACA JUGA:Waspada Penyebaran Penyakit HIV/AIDS, Ini Langkah Pencegahan Untuk Lindungi Diri dan Keluarga
BACA JUGA:Bandara Seokarno-Hatta Terapkan Kembali Protokol Kesehatan Imbas Kasus Covid-19 Meningkat
Lebih lanjut, ilmuwan juga telah menemukan saat virus menyerang sistem saraf, beberapa dari mamalia laut mengalami kejang di sepanjang pantai setempat.
Oleh karena itu Pemerintah Kesehatan setempat meminta untuk hewan-hewan di eutanasia segera diselamatkan.
Di sisi lain, Kementerian Pertanian juga mengatakan adapun langkah-langkah pencegahan yang akan dilakukan untuk menghindari wabah di peternakan unggas komersial, sehingga dapat memicu larangan eksport ayam terhadap Brasil, sebagai eksportir ayam teratas dunia.
Walaupun demikian, sebetulnya virus ini telah menyebar dan menginfeksi hewan lainnya seperti burung laut, anjing laut dan singa laut.
Maka dari itu, pihak berwenang telah mengumpulkan sampel lumba-lumba dan penguin yang juga telah mati tanpa sebab ditemukan di pantai, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.