Lilin bisa jadi meditor lain untuk mencegah speech delay pada anak. Meniup lilin bisa menjadi salah satu terapi yang mudah untuk dilakukan orangtua untuk melatih otot motorik anak jika dilakukan secara rutin dan berkala.
Otot motorik sendiri merupakan sistem gerak otot yang mencakup area mulut, termasuk rahang, gigi, lidah, langit-langit, dan juga pipi.
Caranya nyalakan lilin dan minta anak untuk meniupnya sampai mati. Kegiatan ini dapat melatih kekuatan otot mulut dan wajah yang berguna dalam meningkatkan kemampuan bicara anak.
3. Gunakan flash cards
Flash cards atau kartu bergambar juga bisa menjadi media untuk cegah speech delay pada anak. Sebutkan nama dari objek yang ada di kartu, lalu berikan kesempatan pada anak untuk berlatih mengulangi kata tersebut beberapa kali.
4. Pilih sedotan dengan berbagai bentuk
Jika ingin menggunakan sedotan sebagai media tiup untuk mencegah speech delay pada anak, pilihlah sedotan yang bentuknya unik. Misalnya bentuk melingkar atau berombak. Bentuk ini akan melatih otot mulut anak dengan lebih kuat.
BACA JUGA:7 Kata-Kata Terlarang yang Diucapkan Orangtua Kepada Anak Menurut Ahli
BACA JUGA:Jangan Anggap Sepele! Inilah Ciri-Ciri Anak yang Mengalami Stress
5. Bermain dengan benda di luar jangkauan anak
Letakkan benda atau mainan kesukaan anak di luar jangkauannya, sehingga ia akan meminta bantuan orangtua untuk mengambil. Ajarkan anak untuk mendatangi orangtua, menarik tangan dan mendekat ke lokasi benda.
Setelah itu, ajarkan juga untuk mengucap kata 'tolong'. Penting untuk menanamkan bicara dengan sopan santun sejak dini.
6. Ajarkan bahasa tubuh sederhana
Berdasarkan sebuah penelitian, anak-anak lebih rentan frustasi dan tantrum jika tidak dapat menyampaikan apa yang diinginkannya.
Jika anak kerap mengalami hal ini, coba ajarkan bahasa tubuh atau bahasa isyarat sederhana untuk membantunya berkomunikasi. Beberapa contoh bahasa sederhana yang dapat dilatih misalnya seperti 'makan', 'minum' atau 'tidur'.
7. Memberikan pilihan