JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Masa gencatan senjata di Palestina kini telah berubah kembali ke keadaan mencekam.
Pada Sabtu 2 Desember 2023, waktu setempat, Israel menyerang sebuah blok perumahan di Gaza.
Dan setidaknya menewaskan sekitar 300 orang. Hal ini diungkapkan oleh pertahanan sipil Palestina.
"Ratusan lainnya dikhawatirkan terluka", kata juru bicara pertahanan sipil di Gaza, Mahmoud Basal kepada Al Ghad TV, setelah 50 bangunan tempat tinggal diratakan oleh Jet tempur Israel, dilansir Middle East Eye pada Minggu 3 Desember 2023.
Warga mengatakan bahwa sekitar 1000 orang tinggal di daerah yang menjadi sasaran serangan Israel di Shuijaya, sebuah lingkungan yang padat penduduk di bagian timur Kota Gaza.
"Jumlahnya sangat besar," imbuh Basal. "Sedikitnya 300 orang tewas dan masih banyak lagi yang tertimbun reruntuhan."
BACA JUGA:Uni Eropa Kecewa pada Israel, Josep Borrel Desak Tel Aviv Hormati Hukum Internasional
BACA JUGA:Hoaks atau Fakta? Terowongan Hamas Ditemukan di Israel
Menurut keterangan Basal, tim pertahanan sipil tidak memiliki sarana atau perlengkapan untuk menangani "pembantaian" tersebut.
Tentara Israel kembali mengebom jalur Gaza pada Jumat pagi setelah menyatakan berakhirnya jeda kemanusiaan selama seminggu.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 193 warga Palestina telah tewas dan 652 terluka sejak Jumat dalam serangan udara Israel.
Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober.
Korban tewas di Israel sendiri mencapai 1200 orang.
Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) memperkirakan sekitar 4 dari 5 orang di jalur Gaza harus meninggalkan rumah mereka aknibat perang.
Di dalam laporan terbarunya, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB diperkirakan sekitar 1,8 juta orang menjadi pengungsi internal dari 2,2 juta orang yang tinggal di Gaza.