JAKARTA,RADARPENA.CO.ID - HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang dapat melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kondisi di mana HIV sudah pada tahap infeksi akhir. Ketika seseorang sudah mengalami AIDS, tubuh tidak lagi memiliki kemampuan untuk melawan infeksi yang ditimbulkan.
Dengan menjalani pengobatan tertentu, pengidap HIV bisa memperlambat perkembangan penyakit ini, sehingga pengidap HIV bisa menjalani hidup dengan normal.
BACA JUGA:Resep Teh Jahe Lemon yang Berkhasiat untuk Turunkan Kadar Kolesterol Tinggi
BACA JUGA:Menghitamkan Uban dengan Minyak Kemiri Original yang Kaya Manfaat
Di negara Indonesia, penyebaran dan penularan HIV paling banyak disebabkan melalui hubungan intim yang tidak aman dan bergantian menggunakan jarum suntik yang tidak steril saat memakai narkoba.
Seseorang yang terinfeksi HIV dapat menularkannya kepada orang lain, bahkan sejak beberapa minggu sejak tertular. Semua orang berisiko terinfeksi HIV.
Gejala HIV dan AIDS bisa dibedakan pada beberapa tahap tergantung pada tahap mana orang tersebut terinfeksi. Berikut ini tahapan gelaja penderita HIV dan AIDS yang wajib kalian ketahui:
Tahap Pertama:
- Tidak menimbulkan gejala apapun selama beberapa tahun.
- Pengidap akan mengalami nyeri mirip, seperti flu, beberapa minggu setelah terinfeksi, selama satu hingga dua bulan.
- Timbul demam, nyeri tenggorokan, ruam, pembengkakan kelenjar getah bening, diare, kelelahan, nyeri otot, dan sendi.
Tahap Kedua:
- Umumnya, tidak menimbulkan gejala lebih lanjut selama bertahun-tahun.
- Virus terus menyebar dan merusak sistem kekebalan tubuh.
- Penularan infeksi sudah bisa dilakukan pengidap kepada orang lain.
- Berlangsung hingga 10 tahun atau lebih.
Tahap Ketiga:
- Daya tahan pengidap rentan, sehingga mudah sakit, dan akan berlanjut menjadi AIDS.
- Demam terus-menerus lebih dari sepuluh hari.
- Merasa lelah setiap saat.
- Sulit bernapas.
- Diare yang berat dan dalam jangka waktu yang lama.
- Terjadi infeksi jamur pada tenggorokan, mulut, dan vagina.
- Timbul bintik ungu pada kulit yang tidak akan hilang.
- Hilang nafsu makan, sehingga berat badan turun drastis.
Proses Penularan HIV dan AIDS
Proses penularan HIV dan AIDS dibagi menjadi 2 jalur, yaitu cairan kelamin dan juga darah. Sehingga faktor risiko dari HIV/AIDS tidak bisa dipisahkan dari kedua hal tersebut, diantaranya adalah:
- Berganti-ganti pasangan dan berhubungan seksual melalui dubur/anus tanpa menggunakan kondom
- Menggunakan jarum suntik secara bersamaan.
- Penularan HIV/AIDS dari ibu hamil ke janin melalui plasenta
- Mendapatkan suntikan, transfusi darah atau prosedur medis lainnya yang tidak steril atau tidak dilakukan dengan profesional
BACA JUGA:7 Rekomendasi Obat Asam Lambung Aman dan Ampuh
Pencegahan HIV dan AIDS
HIV merupakan jenis virus yang rapuh. Virus ini tidak bisa bertahan lama di luar tubuh manusia. HIV bisa ditemukan di dalam cairan tubuh dari orang yang terinfeksi virus HIV.
Cairan yang dimaksud merupakan cairan sperma, cairan vagina, cairan anus, darah, dan juga ASI. Akan tetapi perlu juga diketahui bahwa HIV tidak bisa menyebar melalui keringat atau urine.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), National Institutes of Health, penularan HIV dan AIDS dapat dicegah dengan:
1. Hindari Penggunaan Narkoba