Hindari menggunakan narkoba, apalagi berbagi jarum suntik dengan orang lain.
2. Jangan Menjadi Donor Bila Positif
Jika seseorang dinyatakan positif HIV, maka dirinya tidak diperbolehkan mendonorkan darah, plasma, organ tubuh, atau sperma.
3. Praktik Seks yang Aman
Terapkan praktik seks yang aman. Misalnya, menggunakan kondom untuk mencegah penularan HIV. Selain itu, hindarilah untuk bergonta-ganti pasangan seks.
4. Sunat Pada Pria
Terdapat beberapa studi dan bukti yang mengatakan bahwa, sunat pada pria dapat membantu mengurangi risiko tertular HIV.
5. Hindari Kontak Darah
Penularan HIV juga bisa dicegah dengan menghindari kontak dengan darah. Bila tak memungkinkan, kenakan pakaian pelindung, masker, dan kacamata saat merawat orang yang terluka.
6. Tes HIV secara Rutin
Tes HIV sebaiknya dilakukan oleh tiap individu, terutama di usia 13-64 tahun (terutama aktif secara seksual, pekerja medis, atau orang yang rentan terkena), sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan secara rutin.
7. Ibu Hamil Diskusikan dengan Dokter
Ibu hamil yang mengidap HIV harus berbicara dengan dokter mengenai risiko terhadap janin mereka. Mereka harus mendiskusikan metode untuk mencegah bayi mereka terinfeksi, seperti minum obat antiretroviral selama kehamilan.
8. Lakukan Profilaksis Pasca Pajanan (PEP)
Lakukan post-exposure prophylaxis (PEP) atau profilaksis pasca pajanan
jika kamu pernah terpajan HIV. Jika kamu merasa telah terpapar melalui seks, jarum suntik, atau di tempat kerja, segera hubungi dokter atau pergi ke unit gawat darurat.