DPT Bocor, Dijual Jimbo Nilainya Capai Miliaran, KPU: Dicek Dulu!

Rabu 29-11-2023,11:34 WIB
Reporter : Dimas Satriyo
Editor : Dimas Satriyo

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Sebuah isu dalam menjelang pesta demokrasi Indonesia mencuat kembali.

Data pemilih yang dimiliki Komisi Pemilihan Umum (KPU) diduga bocor dan diperjualbelikan di situs internet. 

Menanggapi hal ini, Komisioner KPU Betty Epsilon Idroos angkat bicara

Betty mengatakan sudah mendapat informasi terkait adanya peretas yang diduga menjual 252 juta data masyarakat dari KPU tersebut. 

Kini, pihaknya tengah berkoordinasi dengan lembaga lain untuk melakukan pemeriksaan.

"Sekarang lagi kita minta bantuan dari satgas cyber, sekarang bekerja BSSN, BIN, dia menaungi Mabes (Polri)" ujar Betty kepada wartawan di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Selasa, 28 November 2023.

BACA JUGA:Surati Pimpinan Parpol, KPU Minta Tampilkan Caleg Mantan Terpidana

BACA JUGA:Ibu Kota Pindah Ke IKN, Pemerintah Bentuk Kawasan Khusus Jabodetabekpunjur, Seperti Apa Tata Kelolanya?

Betty tidak bisa memastikan data apa yang bocor tersebut. Pihaknya akan menelusuri lebih dulu.

"Dicek dulu, seperti apa datanya, bagaimana bentuknya, lagi dicek. Lagi ditelusuri," ungkapnya.

Dugaan kebocoran data tersebut diungkap akun media sosial X @p4c3n0g3. Ia menulis ada threat actor bernama Jimbo yang menjual data dari KPU.

Data yang dijual tersebut memuat 252 juta data orang, lengkap dengan NIK, nomor KK, nomor KTP, nama, TPS, e-KTP, jenis kelamin serta tanggal lahir.

Bahkan data yang bocor tersebut termasuk data dari Konsultan Jenderal Republik Indonesia (KJRI), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), dan Konsulat Republik Indonesia (KRI).

 

Pada faktanya Komisi Pemilihan Umum (KPU) kembali menjadi sasaran hacker. 

Kategori :