Kota ini menjadi tempat berbagai kejahatan, termasuk penyerangan fisik, pencurian, dan pembajakan mobil.
Meskipun masih menjadi tujuan wisata populer, wisatawan diingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan mereka.
Pemerintah setempat tetap berusaha dalam menjaga keseimbangan antara mendukung sektor pariwisata dan memastikan keamanan penduduknya.
4. Ciudad Guayana (Venezuela)
Merupakan kota dengan 90 pembunuhan per 100.000 penduduk, kota ini tidak hanya dihantui oleh kekerasan tetapi juga mengalami kelangkaan pangan.
BACA JUGA:Memiliki Peranan Vital, DPRD Kota Bekasi Ingin Bantargebang Menjadi Kawasan Ekonomi Khusus
BACA JUGA:Ketua Komisi I DPRD Kota Bekasi Kritik Kinerja PJ Wali Kota Bekasi
Pengunjung diingatkan untuk sangat berhati-hati menjelajahi kota ini, mengingat kejahatan seperti pemerkosaan dan pembunuhan sering terjadi.
Di tengah tingginya tingkat kriminalitas, Ciudad Guayana juga mengalami kesulitan ekonomi yang signifikan, menciptakan lingkungan yang sulit bagi penduduknya.
Kondisi ini menjadi peringatan serius bahwa masalah sosial dan ekonomi yang dapat memperburuk kekerasan di suatu daerah.
5. Irapuato (Meksiko)
Irapuato, kota terbesar kedua di negara bagian Guanajuato, Meksiko, menyaksikan peningkatan tingkat kekerasan akibat perang wilayah antara kartel.
Dengan tingkat pembunuhan mencapai 94 per 100.000 penduduk, kota ini menjadi sorotan melalui video di media sosial yang menunjukkan kebrutalan perang antar kartel.
BACA JUGA:Ketua DPRD Kota Bekasi Imbau ASN Jaga Netralitas
BACA JUGA:8 Kota Pariwisata di Tanah Air Paling Populer
Perang kartel yang berkepanjangan di Irapuato membuka mata dunia terhadap keamanan yang dihadapi oleh wilayah tersebut.
6. Ciudad Juarez (Meksiko)
Dengan populasi 1,5 juta jiwa, Ciudad Juarez dianggap sebagai salah satu kota paling berbahaya bagi perempuan di Meksiko.
Tingkat pembunuhan mencapai 130 per 100.000 penduduk, memicu penurunan pariwisata dan meningkatkan kebutuhan perlindungan ekstra, termasuk penggunaan kendaraan anti peluru.