JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Burung puyuh, yang juga dikenal sebagai Gemak, adalah jenis burung yang tidak mampu terbang. Tubuhnya relatif kecil, memiliki kaki pendek, dan dapat diadu.
Pertama kali diternakkan di Amerika Serikat pada tahun 1870, burung puyuh di Indonesia menjadi salah satu unggas yang banyak dibudidayakan untuk menghasilkan telur dan daging yang diminati oleh masyarakat.
Budidaya burung puyuh relatif mudah dilakukan karena tidak memerlukan modal besar dan menggunakan pakan yang mirip dengan unggas lainnya.
Potensi pengembangan peternakan burung puyuh di Indonesia masih besar sebagai sumber daya lokal.
BACA JUGA:
- Penting! Ini Manfaat Penjemuran dan Pemandian Burung Kacer
- Cara Munculkan Kicauan Terbaik dari Burung Murai, Salah Satunya dari Porsi Makanan
Kemampuan burung puyuh untuk mudah beradaptasi dengan lingkungan membuatnya lebih mudah untuk dipelihara.
Kontribusi ekonomi burung puyuh cukup signifikan, baik sebagai penyedia bahan pangan berupa daging dan telur yang bergizi maupun sebagai sumber pendapatan.
Meskipun belum sepopuler jenis unggas lain seperti ayam ras pedaging, petelur, dan itik, budidaya burung puyuh memiliki potensi yang menjanjikan.
Berikut adalah tahapan yang perlu diikuti untuk melakukan budidaya burung puyuh dengan mudah
1. Kandang
Kandang puyuh sebaiknya ditempatkan jauh dari pemukiman padat untuk menghindari stres akibat kebisingan.
BACA JUGA:
- Tips Sukses , Bagi Pemula Yang Ingin Memelihara Burung Berkicau Jenis Murai Batu,
- Burung Beo Nias Kebanggaan Sumatera yang banyak di Buru !
Letak kandang sebaiknya lebih tinggi untuk memastikan sirkulasi udara yang baik. Ukuran kandang koloni umumnya adalah 1x1 m dengan tinggi sekitar 30-35 cm.
2. Seleksi Puyuh
Seleksi tidak hanya dilakukan pada masa stater anakan, tetapi juga pada masa grower remaja hingga dewasa siap bertelur.