"Pada tahun 2007 Gibran Rakabuming Raka lulus dari Management Development Institute of Singapore dan melanjutkan studinya ke program Insearch di University of Technology Sydney Insearch, Sydney, Australia hingga lulus pada tahun 2010," demikian tertulis pada laman tersebut soal riwayat pendidikan wali kota termuda Solo sejauh ini.
2. Bantah tudingan dan tantangan Gibran
Gibran telah buka suara menjawab polemik ijazah kuliahnya yang menjadi perbincangan publik akhir-akhir ini. Respons itu diberikan Gibran saat Najwa Shihab menampilkan foto wisuda 13 tahun lalu dalam agenda '13 Tahun Mata Najwa' di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Minggu (19/11) malam.
BACA JUGA:
- Hasil Lembaga Survey Pilpres 2024 Terkini, Elektabilitas Prabowo-Gibran Berada di Posisi Angin
- Datangi Kader Koalisi Indonesia Maju di Lampung, Gibran Yakin Menang Satu Putaran
"[Foto] baru lulus. Ini fotonya lagi dipermasalahkan dua tokoh. Masalah fotonya katanya editan sama ijazahnya palsu. Gapapa besok teman-teman media seperti biasa di Balai Kota ntar saya bawain ijazah saya ya. Dicek saja asli atau palsu," ujar Gibranpada Minggu malam itu.
"Kalau enggak percaya saya pesanin tiket ke Singapura deh datengin sekolah," sambungnya.
3. Memenuhi syarat di KPU
KPU mengklaim dokumen ijazah atau bukti pendidikan semua capres-cawapres, termasuk Gibran putra Presiden Joko Widodo itu telah memenuhi syarat.
Komisioner KPU Idham Kholik mengatakan oleh sebab itu pihaknya meloloskan Gibran dan pasangan lainnya sebagai capres-cawapres pada 13 November lalu. Selain itu, KPU juga telah mengundi nomor urut untuk bertarung di Pilpres 2024 bagi setiap paslon.
BACA JUGA:
- Survei Indo Barometer: Prabowo-Gibran Ungguli Ganjar-Mahfud MD, Anies-Cak Imin Tetap Paling 'Buncit'!
- Mengikuti Jejak Sutan Syahrir, Rapimnas Golkar Resmi Usung Paslon Capres - Cawapres Prabowo - Gibran
4. TKN Bela Gibran
Komandan Fanta (Pemilih muda) Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Maju, Arief Rosyid Hasan menyayangkan isu polemik ijazah palsu yang tertuju pada cawapres nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka.
Arief menilai mencuatnya isu itu seperti cara politik pecah belah di zaman kolonial Belanda dulu. Ia menekankan politik idealnya mengedepankan adu gagasan.
Belum ada tanggapan lagi dari dokter Tifa terkait sanggahan Gibran Rakabuming di acara Mata Nazwa.