JAKARTA,RADARPENA.CO.ID - Pembentukan karakter anak dapat dipengaruhi kalimat yang seringkali didengarnya dalam kehidupan sehari-hari. Pada dasarnya kalimat yang didengar oleh anak akan terekam dalam memori dan alam bawah sadarnya.
Oleh sebab itu pantang untuk para orang tua, terutama bagi ayah mengatakan kalimat terlarang pada anak-anaknya. Beberapa contoh kalimat larangan orang tua yang sering diucapkan kepada anak seperti, "Kamu tidak akan pernah bisa", "Kamu bodoh", dan sebagainya.
Perlu dipahami bahwa kalimat-kalimat tersebut tak hanya merusak harga diri anak, namun juga mempengaruhi perkembangan mental mereka. Selain itu, dampak lain dari seringnya mendengar kalimat-kalimat tersebut bisa menimbulkan masalah emosional, rendahnya rasa percaya diri, bahkan gangguan psikologis anak di kemudian hari.
BACA JUGA:
- Tega! Seorang Ibu di Depok Jual Anak Kandung pada WNA Demi Lunasi Hutang Pinjol
- 6 Tips Desain Kamar Anak Perempuan Menurut Karakter
Perlu disadari bahwa terkadang ucapan yang kita sampaikan ke anak justru membuat hati anak-anak kita terluka atau sedih. Meskipun kita tidak bermaksud, namun pada psikologis anak tersebut memberikan pemahaman yang berbeda.
Untuk itu wajib bagi para orangtua memahami dan perlu tau beberap hal yang menjadi pantangan untuk dikatakan kepada anak.
Jangan Pernah Katakan Ini kepada Anak
Cara mendidik anak yang baik juga bisa dilihat dari bagaimana orang tua berkomunikasi dengan anak-anaknya. Pemilihan kata yang baik bisa membentuk mental anak yang baik pula, sedangkan penggunaan kata yang buruk oleh orang tua bisa mengakibatkan anak tidak percaya diri.
Berikut 7 kalimat yang sebaiknya tidak diucapkan oleh orang tua kepada anak beserta alternatifnya.
1. “Dengarkan kata-kata orang dewasa”
Yang anak pikirkan: “Semua orang dewasa pasti pintar dan tahu yang terbaik sehingga saya harus selalu mengikuti kata-kata mereka.”
Pemikiran seperti ini bisa berbahaya karena anak mungkin akan mempercayai semua orang dewasa, sekalipun itu adalah orang asing.
Yang seharusnya orang tua katakan: “Dengarkan kata-kata ibu dan ayah ya.”
Perkataan seperti ini bukan hanya akan membuat anak tidak lekas percaya dengan sembarang orang dewasa, namun juga menumbuhkan rasa percaya pada anak bahwa orang tua merekalah yang harus dijadikan panutan lewat kata-kata yang keluar dari mulut mereka.
2. “Berhenti menangis”
Yang anak pikirkan: “Menangis dan menunjukkan emosi itu tidak baik. Saya akan menangis sendiri saja di kamar atau di manapun yang penting tidak ketahuan ibu dan ayah.”
Cara mendidik anak dengan mengatakan hal tersebut bukan tidak mungkin akan menghasilkan anak yang tertutup, penyendiri, dan tidak percaya diri. Para psikolog bahkan percaya bahwa anak yang sering diperintahkan orang tua untuk berhenti menangis bisa terganggu kondisi psikologisnya bahkan sampai melahirkan sifat agresif dalam diri anak.
Yang seharusnya orang tua katakan: “Kenapa kamu menangis? Coba cerita ke ibu.”