JAKARTA,RADARPENA.CO.ID - Di tengah maraknya aksi seruan boikot produk - produk dari Israel di Indonesia terdapat salah satu produk ternama yang tersangkut paut.
Produk tersebut adalah Danone.
Seruan memboikot produk Danone sempat trending di media sosial seperti X maupun Instagram dalam beberapa hari terakhir.
Di tengah masyarakat sendiri, banyak yang menuding perusahaan multinasional asal Spanyol tersebut mendukung Israel yang tengah membombardir Jalur Gaza, Palestina.
Menilik dari sejarahnya, Danone sendiri didirikan Isaac Carasso yaitu seorang dokter yang bermigrasi dari wilayah Turki Ustmani ke Barcelona saat meletus Perang Balkan Pertama pada awal abad ke-20.
BACA JUGA:
- Boikot! Ini Daftar Produk Pakaian dan Sepatu Terafiliasi Israel
- Daftar Produk Makanan Israel yang Diboikot Indonesia, di HaramkanSesuai Fatwa MUI
Merespon seruan boikot produk Danone di Indonesia seperti air mineral Aqua, Corporate Communication Director Danone Indonesia Arif Mujahidin mengatakan, Danone tidak memiliki pabrik dan tidak beroperasi di Israel.
Sebagai entitas swasta, imbuhnya, Danone tidak memiliki afiliasi dengan politik di mana pun.
"Misi Danone adalah meningkatkan kesehatan melalui makanan dan minuman.
Danone Indonesia buka suara terkait kampanye boikot produk Prancis yang dilakukan sejumlah pihak di dalam negeri dalam rangka memprotes pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap menghina umat Islam.
Mereka menyatakan tidak memiliki keterkaitan terhadap pandangan politik suatu negara, termasuk Prancis.
Selain itu, Corporate Communications Director Danone Indonesia Arif Mujahidin mengatakan produk perseroan seperti SGM dan AQUA dikembangkan dan diproduksi di Indonesia.
Produk-produk tersebut juga dihasilkan oleh tenaga kerja Indonesia dan ditujukan bagi konsumen Indonesia.
Danone merupakan entitas bisnis yang tidak memiliki keterkaitan atau melibatkan diri dalam pandangan politik ataupun hal-hal di luar wilayah bisnis," kata Arif pada Minggu, 12 November 2023.
Awalnya, Arif mengatakan Danone merupakan perusahaan publik yang beroperasi di 120 negara dengan karyawan dari beragam latar belakang etnis dan budaya.