JAKARTA, RADARPENA.FIN.CO.ID - Anak tantrum memang seringkali menjadi momok menakutkan bagi para orang tua. Bagaimana tidak, saat anak tantrum, mereka bisa berteriak, menangis, melakukan hal-hal yang tidak dapat diprediksi, dan seringkali membuat lingkungan sekitar menjadi kacau.
Namun, sebagai orang tua, kita harus mampu mengendalikan situasi dan mengelola emosi anak dengan bijak. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat Anda terapkan untuk menangani anak tantrum dengan baik.
1. Mantapkan Diri Anda
Selama anak tantrum, penting untuk tetap tenang dan tidak panik. Jangan biarkan emosi dan stres Anda mempengaruhi reaksi Anda terhadap anak. Jika Anda panik, anak akan merasa bahwa mereka berhasil mengendalikan situasi dan akan semakin bertambah tantrumnya. Tetaplah tenang dan tegar di depan anak, memberikan kepercayaan dan rasa aman.
2. Identifikasi Penyebab Tantrum
Setiap anak memiliki alasan sendiri untuk melakukan tantrum. Mungkin mereka lelah, lapar, bosan, atau merasa tidak nyaman dengan lingkungan sekitar mereka.
BACA JUGA:
- Orang Tua Pilih Kasih? Yuk, Atasi Sikap Parental Favoritism pada Anak dengan Cara Ini!
- TikTok Anak Diprivasi? Begini Cara Mengintip Akun TikTok Anak yang Dikunci, Mudah Tanpa Follow
Cobalah untuk mengidentifikasi penyebab tantrum tersebut dan tangani masalahnya secara konkret. Misalnya, jika anak merasa lelah, ajak mereka untuk beristirahat sejenak atau tidur siang. Jika anak merasa lapar, berikan mereka makanan ringan yang sehat.
3. Ajak Anak Berbicara
Ketika anak tantrum, coba ajak mereka untuk berbicara. Meskipun mereka mungkin tidak dapat mengungkapkan perasaan mereka secara verbal, cobalah untuk mengajak mereka bercakap-cakap dengan bahasa tubuh atau ekspresi wajah. Dengan begitu, Anda dapat memahami apa yang mereka rasakan dan mencoba membantu secara lebih efektif.
4. Berikan Pilihan
Anak tantrum sering kali terjadi karena mereka merasa tidak memiliki kendali atas situasi atau keputusan yang diambil oleh orang tua. Memberikan mereka pilihan dalam hal-hal sederhana seperti pakaian yang akan mereka kenakan atau makanan yang akan mereka makan, dapat memberikan mereka rasa memiliki kendali dan mengurangi kemungkinan tantrum.
5. Jaga Konsistensi
Konsistensi adalah kunci dalam mendidik anak. Pastikan Anda memberikan aturan yang jelas dan konsisten, serta memberlakukan konsekuensi yang tepat saat anak melakukan tantrum. Dengan konsistensi, anak akan belajar bahwa tantrum tidak akan mendapatkan apa yang mereka inginkan.
6. Distraksikan Anak
Ketika tantrum terjadi, cobalah untuk mengalihkan perhatian anak dengan hal-hal yang menarik. Misalnya, ajak anak bermain permainan kesukaannya, membacakan cerita, atau menonton video singkat. Dengan mengalihkan perhatian mereka, anak akan melupakan tantrumnya dan fokus pada hal-hal yang lebih positif.
7. Beri Pujian dan Penghargaan
Setelah anak tantrum mereda, berikanlah pujian dan penghargaan pada mereka. Tunjukkan bahwa Anda menghargai upaya mereka dalam mengelola emosi mereka. Ini akan memotivasi anak untuk terus belajar mengendalikan emosi mereka dengan baik.
8. Jangan Memukul Anak
Saat Si Kecil mengalami tantrum, jangan memukul atau mencubitnya. Sebagai gantinya, Bunda bisa memeluk atau mencium Si Kecil untuk menenangkan emosinya.
Selain menenangkan, pelukan dan ciuman juga bisa menjadi cara untuk menunjukkan bahwa Bunda benar-benar peduli, memberikan rasa aman, dan mencintainya.
Menangani anak tantrum memang membutuhkan ketenangan, kesabaran, dan pemahaman yang baik. Dengan menerapkan cara-cara di atas, Anda dapat membantu anak melalui masa tantrum dengan lebih baik.